Berita Viral
Bantu Biaya Hidup Sha Wang, Ibunda Siti Jadi TKI di Taiwan 15 Tahun Tak Pulang Punya Gaji Fantastis
Sosok Asih (55) ibu kandung Siti Aisyah ternyata juga bekerja sebagai tenaga kerja indonesia (TKI) di Taiwan.Bahkan Asih juga bertugas merawat anak
TRIBUNSUMSEL.COM -- Sosok Asih (55) ibu kandung Siti Aisyah ternyata juga bekerja sebagai tenaga kerja indonesia (TKI) di Taiwan.
Bahkan Asih juga bertugas merawat anak disabilitas majikan selama lebih kurang 15 tahun.
Lewat pekerjaan itulah, Asih bisa mengirimkan uang tiap bulanya kepada Siti Aisyah anak untuk membantu keperluan Sha Wang.
Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Selasa (5/6/2023) Ibu dan anak ini sama-sama telaten merawat anak disabilitas dan sudah menganggap seperti anak kandungnya sendiri.
Jika Sha Wang bisa berjalan, lain halnya dengan anak disabilitas yang dirawat oleh Asih.
Anak disabilitas yang dijaga oleh Asih ini tidak bisa berjalan dan harus dibopong sehari-harinya.
Namun, ia bisa berbicara meski tidak terlalu lancar.
Bahkan anak itu juga sekolah di sekolahan umum dan berprestasi.
Ia kini bahkan sudah lulus S2 dengan nilai yang tinggi.
Mengantarkan anak disabilitas hingga lulus S2, Asih TKI Taiwan sudah bekerja hampir 16 tahun di rumah majikannya.
"Udah 15 tahun mau 16, tadinya visa biasa, udah 14 tahun terus kan ada corona, dapat perpanjangan PPKM dua kali, jadi dua tahun. Bos udah bikinin KTP, TTM, jadi bisa kerja lebih panjang lagi," kata Asih di youtube Faisal Soh.
Di usianya yang sudah tua, Asih pun sebenarnya sudah ingin pulang ke Indonesia dan istirahat di rumah.
Namun ia tidak tega meninggalkan anak disabilitas yang sudah ia rawat selama 15 tahun itu.

"Kalau saya ngomong mau pulang itu, dia suka nangis. Makanya saya sampe sekarang itu karena enggak tega, dia itu dari kecil, udah kaya anak sendiri," ungkap Asih.
Bahkan menurut dia, selama 16 tahun bekerja di majikannya, ia tidak pernah libur cuti sendirian.
Asih selalu mengajak anak disabilitas yang ia rawat itu, saat cuti dan pulang ke Tanah Air.
"Tahun 2017 sekeluarga (ikut ke Indonesia), saya ajak jalan-jalan ke Ancol," ungkap Asih.
Asih pun mengaku bangga anak asuhnya itu kini sudah lulus S2.
"Iya (bangga) pasti ada. Kalau dia itu pas sekolah bener-bener (tekun) di banding orang yang sehat, dia itu yang paling pintar ko, nilainya aja gak pernah rendah semesteran. Tinggi terus, semua guru-gurunya itu selalu muji dia," tutur Asih.
Asih pun sebenarnya sudah sempat mau pulang ke Indonesia untuk membantu Siti merawat Siau Huang.
Sehingga Siti bisa bekerja lagi di Taiwan untuk mencukupi kebutuhan di Indonesia.
Namun niatan itu gagal lantaran belum ada pengasuh pengganti untuk anak majikannya.
"Majikan pun menahan, sampai memohon-mohon, katanya aku takutnya nggak ada yang sebaik kamu, takutnya nanti ngurus anak aku langsung kabur," kata Asih.
Selain itu, Asih pun tidak tega meninggalkan anak disabilitas itu.
"Titi (panggilan adik laki-laki) rela gak rela dia juga. Dia sering nangis kalau saya ngomong ngomong pulang," katanya.
Setiap bulannya, Asih selalu mengirim uang ke Siti untuk kebutuhan Siau Huang.
"Soalnya mana cukup usaha cuma jualan warung," kata dia.
Asih pun mengaku kini gajinya sudah cukup besar sehingga bisa mengirim ke Indonesia.
Gaji Asih di Taiwan pun cukup tinggi yakni hampir Rp 26 juta.
"Gaji pertama ya biasa umum, terus naik naik naik, Alhamdulillah sampai sekarang Rp 26 juta," ungkapnya.
(*)
Nasib 4 Opang di Tangerang yang Paksa Ibu dan Bayi Turun dari Taksi Online, Terancam Hukuman Berat |
![]() |
---|
Alasan dokter Hafid Pilih Tinggal di Kolong Jembatan Hidup Sederhana, Ditinggal Istri dan Anak |
![]() |
---|
Pengakuan Syahrama Bunuh Sevi Driver Ojol Wanita, Ngaku Habisi Sendiri, Residivis Pembunuhan |
![]() |
---|
Sosok Dokter Hafid Tinggal Kolong Jembatan usai Istri & Anak Wafat, Dulu Spesialis THT di Singapura |
![]() |
---|
Syah Rama: Mantan Napi Pembunuhan Kembali Beraksi, Driver Ojol Wanita Jadi Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.