Istri Meninggal Melahirkan di Muratara

Pengakuan Bidan dan Perawat Puskemas Pauh Soal Ibu Meninggal Saat Akan Melahirkan, Bukan Mau Tidur

 Bidan dan perawat di Puskemas Pauh akhirnya memberikan pengakuan terkait kabar seorang ibu meninggal setelah akan melahirkan.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Moch Krisna
DOK TRIBUN SUMSEL/TANGKAP LAYAR MEDIA SOSIAL
Kisah pilu Lika Santosa suami di Kabupaten Muratara kehilangan istri dan calon bayi, di saat istrinya sudah pecah ketuban hendak melahirkan, bidannya malah mau tidur dulu. Curhat ini viral di media dan mendapat respon berbagai pihak, Senin (29/5/2023). 

Hal ini lah yang membuat Lika menyayangkan sikap bidan dan perawat yang menelantarkan istrinya di ruang persalinan.

"Jam 3 lewat bidan ngomong dia mau tidur dulu. Istriku dibiarkan, perawat di ruang persalinan, bidan sama perawat tidur," ungkapnya.

Ia lantas menegur petugas medis di puskesmas tersebut dan meminta segera menangani kondisi istrinya yang semakin lemah.

"Baru mereka keluar, ngomong sama mertuaku di dalam ruang persalinan, katanya bicara aku menyinggung, bahkan mertua yang menemani di ruang persalinan disuruh bidan keluar (kata bidan 'gak bisa bantu keluar aja')" ujar sang suami.

Lebih lanjut, Puskesmas Pauh baru memberikan rujukan ke Rumah Sakit Ar Bunda Lubuklinggau setelah pukul 05.00 WIB.

Namun setelah ke Lubuklinggau, nyawa ibu dan anak tidak dapat ditolong. sang istri dan anaknya pun meninggal dunia.

Atas kejadian tersebut, Lika mengaku keceawa atas kelalaian bidan Puskesmas Pauh yang tak sigap menangani pasiennya.

"Kejadian ini membuat aku measa kecewa sekali dengan kelalaian bidan puskesmas Pauh. Seharusnya jika memang gak bias dilahirkan di puskesmas Pauh, bidan cepat-cepat mengambil tindakan rujukan, bukan teriak nunggu," ungkap Lika.

Ditambah dirinya menyayangkan sikap bidan yang menelantarkan istinya demi mementingkan hal pribadi.

"Bahkan sampai keluar ruangan persalinan ninggalin istriku di dalam, bidan masuk ruangan depan ngomong ngantuk mau tidur sebentar," keluhnya.

"Kejadian ini sebuah kelalaian bidan puskesmas. Memang ajal gak ada yang tahu tapi perawatan bidan itu tidak puas, cuma Allah yang tahu," tandasnya.

Curhatan tersebut pun viral, dan ditanggapi oleh Bupati Muratara, H Devi Suhartoni.

Bupati Muratara H Devi Suhartoni langsung mengomentari keluhan Lika Santosa di facebook.

Ia turut berduka cita dan ikut merasakan kesedihan atas keluarga Lika Santosa.

Selain itu, ia juga sudah meminta dilakukannya investigasi mengenai kejadian itu, sejak seminggu lalu.

"Innalilahiwainalhirojiun , dan saya sudah minta investigasi dari seminggunlalu...Saya juga, merasakan kesedihan keluarga dan sangat empathi akan hal ini,” tulis H Devi Suhartoni dalam kolom komentar.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved