Perampokan di Pulau Rimau Banyuasin
Motif Keponakan Jadi Perampok & Pembunuh Tauke Sawit di Banyuasin, Kasihan Teman Nyabu Dililit Utang
Motif perampokan dan pembuhan terhadap tauke sawit di Pulau Rimau, Banyuasin, Sumatera Selatan yang diotaki keponakan korban sendiri terungkap.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Motif perampokan dan pembuhan tauke sawit di Pulau Rimau, Banyuasin, Sumatera Selatan yang diotaki keponakan korban sendiri terungkap.
Ternyata Arif Widianto (30) tega menjadi otak perampokan dan pembunuhan terhadap tauke sawit yang tak lain pamannya sendiri karena dia tak tega melihat temannya, Agus sedang terlilit utang.
Rasa kasihan itu lalu menjadi dorongan untuk mewujudkan bentuk setia kawan, apalagi orang yang terlilit utang sama-sama kerap menggunakan sabu bersamanya.
"Agus ada uutang, pinjam uang sama rentinir Rp 40 juta tapi hanya cair Rp 20 juta. Uang itu tidak cukup untuk bayar hutang dan saya juga ada hutang Rp 4.5 juta. Jadi, muncul ide untuk merampok paman dan ternyata Agus mau," kata Arif dengan wajah tanpa penyesalan, Senin (29/5/2023).
Baca juga: VIRAL Curhat Warga Muratara, Istri Meninggal Saat Lahiran di Puskesmas Pauh Diduga Ditelantari Bidan
Adanya kesepakatan, membuat Arif bersama Agus dengan mengajak Rais dan Muji sepakat melakukan perampokan.
Setelah merencanakan beberapa hari, Arif datang ke rumah korban dengan mengajak Agus menggunakan dalih ingin menginap di rumah korban.
Namun rencana yang telah dibuat sempat meleset.
Sebab rencana awalnya, aksi pencurian mereka lakukan saat korban tidak ada di rumah.
Akan tetapi, ketika mereka akan mengeksekusi aksi perampokan, ternyata malam itu korban berada di rumah.
"Mau tidak mau, kami beraksi malam itu. Ternyata, saat masuk paman bangun dan makanya langsung aku pukul pakai besi yang dipegang Rais. Karena dia melihat aku," katanya.
Usai menghabisi korban dan mengambil mobil, lima buku BPKB dan ponsel, mereka langsung kabur.
Arif meminta kepada Muji untuk mencarikan pembeli mobil.
Lali Arif memutuskan untuk mengarah ke Palembang.
Namun saat berada di Pangkalan Benteng untuk menuju ke Prabumulih, minyak mobil habis.
Sehingga ia berniat untuk mengisi minyak mobil.
Akan tetapi belum sempat mengisi minyak mobil, Arif mendapat informasi dari Muji bila orang yang akan membeli mobil batal.
Disitu ia merasa kebingungan dan belum tahu mobil yang dibawanya tersebut harus dijual kemana.
Tak lama, ketika kebingungan Arif malah ditangkap polisi.
"Saya tanya sama Muji, kenapa orang itu batal membeli mobil. Kata Muji, orang itu tahu kalau ada kasus perampokan dan mobil yang akan dijual merupakan mobil rampokan. Disitu, saya jadi bingung," pungkasnya.
Arif yang telah memiliki dua anak ini, mengaku baru tersadar ketika ditangkap polisi.
Ia merasa tindakan yang dilakukan sangat tidak berperasaan.
Kronologi Otak Pelaku Ditangkap
Polisi mengungkap kronologi otak perampokan dan pembunuhan terhadap tauke sawit di Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Bermula mendapat petunjuk di mobil korban terdapat stiker bertuliskan 'Vino', polisi akhirnya bisa menemukan keberadaan Arif (30) otak perampok dan pembunuhan tauke sawit bernama Karim Subandi (50).
Faktanya, tersangka Arif tak lain adalah keponakan korban.
Diketahui, kasus perampokan disertai pembunuhan terhadap Karim Subandi sempat menemui kesulitan.
Hal ini, diungkapkan Kasatreskrim Polres Banyuasin AKP Harry Dinar, Senin (29/5/2023).
Dugaan awal, menurut Harry adanya cinta segitiga hingga terjadinya pembunuhan dan perampokan terhadap korban Karim Subandi.
Namun dari analisa tersebut, kecil kemungkinan mau mengambil barang korban bila hanya ingin membunuh.
"Jadi, kami mendapat informasi bila ada mobil dengan ciri-ciri ada stiker bertuliskan Vino. Ternyata Vino itu, nama cucu korban. Dari situ, kami langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku Arif," kata Harry, Senin (29/5/2023).
Setelah dikejar, ternyata benar mobil korban berada di kawasan Pangkalan Benteng.
Ketika itulah, langsung dilakukan penangkapan terhadap pelaku Arif.
Setelah di interogasi, akhirnya Arif mengakui tindakan telah melakukan perampokan disertai pembunuhan terhadap Karim Subandi yang tidak lain pamannya sendiri.
Dari ocehan Arif yang beraksi tidak sendirian, dilakukan pengembangan untuk menangkap pelaku lainnya.
"Jumat malam, sekitar pukul 20.00, pelaku Arif kami amankan. Dari situ, dilakukan pengembangan dan menangkap dua pelaku lainnya saat mereka akan berupaya melarikan diri," pungkasnya.
Tewas Tangan Terikat Mulut Tersumpal
Karim tewas di dalam kamar rumahnya diduga menjadi korban perampokan.
Dugaan perampokan muncul, sebab selain tangan terikat dan mulut tersumal, tubuh korban juga mengalami sejumlah luka.
"Pagi tadi, ada warga ingin mengajak korban ke KUD untuk mengambil gaji. Akan tetapi, saat dipanggil tidak ada jawaban. Pintu rumah juga sudah terbuka," kata Anto warga sekitar yang dihubungi.
Warga juga mendapati kondisi rumah korban yang sudah terbuka dan mobil milik tidak berada di tempat.
"Ada warga yang sempat melihat bila mobil korban itu keluar sekitar pukul 03.00. Tetapi, karena tidak curiga jadi biasa saja. Kalau istri korban, sedang berada di Palembang," katanya.
Mendapat informasi tersebut, Satreskrim Polres Banyuasin dan Polsek Pulau Rimau mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian dan mengumpulkan barang bukti.
Dari informasi, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti yakni besi panjang dan kantong plastik hitam.
Kasatreskrim Polres Banyuasin AKP Harry Dinar ketika dikonfirmasi mengatakan kuat dugaan korban tewas memang karena dirampok.
Hal ini mengacu pada kondisi korban yang menunjukkan adanya bekas terjadi perampokan disertai kekerasan.
"Sementara, kami masih melakukan olah tempat kejadian perkara. Dugaan awal, korban ini menjadi korban perampokan," katanya, Kamis (25/5/2023).
Ketika ditanya mengenai kondisi korban yang ditemukan dengan tangan dan kaki terikat, hal ini juga dibenarkan Harry.
Tak hanya itu saja, menurut Harry saat ditemukan mulut korban juga di sumpal kain.
"Kami belum bisa memastikan luka dimana saja yang ada di tubuh korban. Karena, kami masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan barang bukti," katanya.
Motif Perampokan di Banyuasin
Perampokan dan Pembunuhan Pulau Rimau
Tauke Sawit
Perampokan di Banyuasin
berita banyuasin
Berita Banyuasin Terkini
Tribunsumsel.com
Tampang Agus Buronan Perampokan dan Pembunuhan Tauke Sawit di Pulau Rimau Banyuasin, Residivis |
![]() |
---|
Fakta-fakta Perampok Bunuh Tauke Sawit di Banyuasin, Diotaki Keponakan Korban Hingga Modus Tersangka |
![]() |
---|
Kronologi Otak Perampokan & Pembunuh Tauke Sawit di Banyuasin Ditangkap, Stiker Mobil Jadi Petunjuk |
![]() |
---|
Terungkap, Dalang Hingga Motif Perampokan dan Pembunuhan Tauke Sawit di Banyuasin |
![]() |
---|
Keponakan Jadi Pelaku Perampokan dan Pembunuhan Tauke Sawit di Pulau Rimau, Begini Kata Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.