Berita Muratara

Viral Warga Muratara Jalan Kaki Gendong Wanita Sakit di Jalan Berlumpur, Meninggal di Puskesmas

Nurbaiti sempat diberikan penanganan medis oleh petugas Puskesmas Pauh, namun kondisinya memburuk hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Wawan Perdana
Istimewa
Keluarga jalan kaki menggendong ibu-ibu lansia melewati jalan berlumpur di Dusun Baru (Translok) Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel). 

Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Sebuah video beredar di medsos memperlihatkan warga jalan kaki menggendong seorang wanita lansia melewati jalan berlumpur.

Lokasi dalam video itu diketahui berada di Dusun Baru (Translok) Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel.

Informasi dihimpun, ibu-ibu yang digendong tersebut diketahui menderita penyakit stroke, hendak dibawa ke Puskesmas Pauh.

Dia bernama Nurbaiti, berusia 59 tahun, tinggal di perkampungan Dusun Baru Desa Pauh atau dikenal wilayah Translok.

Kepala UPT Puskesmas Pauh, dr Arnida dikonfirmasi membenarkan ada pasien bernama Nurbaiti dibawa keluarganya dengan kondisi mengalami penurunan kesadaran diduga terjadi pendarahan otak.

"Pasien mengalami penurunan kesadaran diduga terjadi pendarahan di otak, atau kita kenal stroke," kata dr Arnida dihubungi TribunSumsel.com, Jumat (26/5/2023).

Nurbaiti sempat diberikan penanganan medis oleh petugas Puskesmas Pauh, namun kondisinya memburuk hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Kata dr Arnida, pasien sebenarnya hendak dirujuk ke RSUD Rupit namun keluarganya menolak dengan berbagai pertimbangan.

"Dia masuk Puskesmas hari Selasa jam tiga sore, kemudian malamnya meninggal jam sembilan kurang. Sudah kita lakukan penanganan medis, mau kita rujuk ke rumah sakit, tapi keluarganya menolak, ada banyak pertimbangan katanya," ujar Arnida.

Dia mengatakan dari pihak keluarga pasien memang tidak menghubungi ambulans Puskesmas Pauh untuk dijemput.

Mengingat, untuk menuju rumah pasien memang ambulans tidak bisa lewat.

"Kampungnya itu di seberang sungai Rawas, ada jembatan tapi mobil ambulans kita tidak bisa lewat, mobil memang tidak bisa menyeberang jembatan itu," katanya.

Arnida menambahkan, dari Dusun Baru Translok Desa Pauh menuju Puskesmas Pauh sebenarnya hanya butuh waktu 15 menit menggunakan sepeda motor.

Namun bila dari Puskesmas Pauh hendak dirujuk ke RSUD Rupit yang berada di pusat ibukota Kabupaten Muratara membutuhkan waktu perjalanan mobil hingga 3 jam.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved