Berita Palembang
Calon Jemaah Haji Asal Sumsel Lebih dari 50 Persen Lansia, Usia Tertua 103 Tahun
Di Sumsel kuota calon jemaah haji sebanyak 7.012. Kuota terserap lebih dari 50 persennya lansia, bahkan usia tertua mencapai 103 tahun.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kuota calon jemaah haji sebanyak 7.012.
Dari kuota terserap lebih dari 50 persennya lansia, bahkan usia tertua mencapai 103 tahun.
"Lebih dari 50 persen jemaah haji tahun ini lansia," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sumsel H. Armet Dachil saat menjadi Tamu Tribun, Rabu (17/5/2023)
Armet menjelaskan, pada 2022 ada pembatasan usia yang diperbolehkan berangkat haji. Jadi lansia yang masuk 2022 tertunda dan masuk di 2023 semua. Kemudian di 2023 kuota lansianya 5 persen yaitu 351 jemaah.
"Untuk usia yang paling tua di 103 tahun, mereka diberikan kesempatan untuk berangkat tahun ini. Artinya ditambahkan dengan jemaah yang berhak berangkat 2022 masuk di 2023, sehingga lebih dari 50 persen," jelasnya
Menurutnya, untuk itu tahun ini berupaya semaksimal mungkin, karena jemaah lansia butuh pelayanan dan yang melayani juga harus yang potensial melayani jemaah lansia. Mereka sudah diberi pembekalan khusus.
Baca juga: 587 Bakal Caleg Pemilu 2024 Daftar ke KPU OI, Hanya PBB Penuhi Kesetaraan Gender
Sedangkan untuk yang paling muda usia 18 tahun. Setiap tahun biasanya banyak yang usia 18 tahun, jemaah mudah inilah yang bakal mendampingi jemaah lansia. Maka untuk pembagian kloter juga disesuaikan misal 50 persen lansia dan 50 persen yang muda, supaya bisa saling bantu.
"Sampai hari ini masih ada kuota, sehingga diambil langkah-langkah supaya pelunasan bisa memenuhi kuota. Terlebih pada tanggal 27 Mei mulai dilakukan pemberangkatan, khusus Embarkasi Palembang," katanya
Menurutnya, banyak faktor kenapa sampai sekarang kuota belum terpenuhi, seperti adanya kenaikan Bipih. Karena kenaikannya cukup siginifikan, jadi ada jemaah yang lebih memilih menunda.
Lalu ada juga faktor kesehatan, ada yang punya anggaran tapi terhambat kondisi kesehatan.
Kemudian masih ada yang menunggu keluarga atau mahramnya, sehingga lebih memilih menunda keberangkatan.
"Pemerintah sudah mengambil langkah-langkah upaya agar kuota terserap maksimal. Bahkan ditambahan kuota cadangan tadinya 5 persen ditambah lagi 5 persen. Kita optimis kuota yang ada akan terpenuhi," katanya.
Menurutnya, haji diselenggarakan di luar negeri khusus di Arab Saudi maka harus memahami kondisi itu.
Jadi harus memahami kebijakan dari pemerintah Arab Saudi. Kalau sebelumnya Saudi tidak menerapkan pajak, sekarang Suadi menerapkan pajak keseluruhan layanan kurang lebih 15 persen.
"Kemudian biaya masair naik 200 persen. Itu tidak bisa dihindari karena itu ranahnya pemerintah Arab Saudi, maka kita harus taat dengan kebijakan tersebut. Akhirnya dampaknya cukup tinggi dan tidak bisa dihindarkan," katanya
Kalau sebelumnya rata-rata diangka Rp 35 juta, kalaupun ada kenaikan sedikit. Namun di 2023 ini kenaikannya cukup tinggi jadi Rp 49 jutaan. Jadi jemaah agak kesulitan, karena tidak semua punya dana yang cukup.
Herman Deru Tegaskan Dalam Waktu Dekat Bakal Ada Rotasi dan Mutasi Jabatan di Lingkup Pemprov Sumsel |
![]() |
---|
Warga Resah, Jalan Setapak Bertiang di Kalidoni Palembang Patah, Membahayakan Pengguna Jalan |
![]() |
---|
Ditetapkan Sebagai Titik Nol Kota, Pemkot Palembang Bangun Tugu Air Mancur di Bundaran Masjid Agung |
![]() |
---|
PGK Sumsel Resmi Dikukuhkan, Herman Deru Ajak Kolaborasi Bangun Daerah, Khususnya Sektor Pertanian |
![]() |
---|
Berawal Saling Ejek di Medsos, Remaja di Palembang Lapor Polisi karena Kalah Duel Pakai Sajam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.