Berita Nasional

Sosok I Ketut Arik Wiantara Dokter Gigi Buka Praktik Aborsi di Bali, Ternyata Residivis

Sosok I Ketut Arik Wiantara, seorang dokter gigi di Bali ditangkap setelah kedapatan membuka praktik aborsi ilegal.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Kompas.com
Sosok I Ketut Arik Wiantara, seorang dokter gigi di Bali ditangkap setelah kedapatan membuka praktik aborsi ilegal. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM- Sosok I Ketut Arik Wiantara, seorang dokter gigi di Bali ditangkap setelah kedapatan membuka praktik aborsi ilegal.

Tercatat sudah 1.338 perempuan yang sudah melakukan aborsi di praktik dokter gigi tersebut.

I Ketut AW selama ini tidak pernah terdaftar di Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Terungkap sosok I Ketut Arik Wiantara (53) ternyata seorang residivis.

Baca juga: Viral Sejumlah Remaja Serang Pengunjung Warung Makan di Macan Lindungan, Korban Dilempari Batu

Ketut dipenjara karena tersangkut tindak pidana atas kasus perbuatan aborsi ilegal sudah yang ketiga kalinya.

Yang pertama, tersangka dokter Ketut Arik dipenjara selama 2,5 tahun berdasarkan vonis hakim di Pengadilan Negeri Denpasar pada 2006.

Pada perbuatan kedua, tersangka ditangkap pada 2009 dan dipenjara selama enam tahun.

Setelah bebas dari hukuman tersebut, tersangka mengakui melakukan kembali praktik aborsi ilegal pada 2020.

Adapun praktik aborsi ilegal tersebut dilakukan tersangka di kediamannya di Jalan Raya Padang Luwih, Dalung, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Bali, AKBP Ranefli Dian Candra mengungkapkan tarif untuk setiap pasien melakukan aborsi rata-rata senilai Rp3,8 juta.

Baca juga: Akhirnya dokter Wayan Muncul, Terlihat Linglung Saat Ditanya Rumah Terbengkalai, Sahabat Menangis

Pasien datang ke tempat praktiknya berasal dari mulut ke mulut.

Mengingat para pasien baru berusia SMA dan mahasiswa.

Kata Ranefli, pelaku merasa kasihan terhadap anak-anak hamil dan mengaku hanya berniat menolong.

"Kasihan anak-anak itu masa depannya seperti apa, niatnya menolong tapi menolong yang salah," kata dia.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved