Berita Nasional

Briptu MK Tembak Warga Gunungkidul Sudah Diperingati Senjata Terisi Namun Tak Dicek & Dikunci

Sambil menjelaskan bahwasanya dengan kode posisi senjata dalam keadaan terisi dan kemudian tersangka mengganggukan kepala tanda mengerti bahwasanya

Istimewa - KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO
Suasana rumah korban penembakan di Pedukuhan Wuni, Kalurahan Nglindur, Girisubo, Gunungkidul, Senin (15/05/2023). Korban bernama Aldi Aprianto (20) meninggal dunia usai tertembak, diduga dari petugas kepolisian pada Minggu (14/5/2023) malam. Direskrimum Polda DIY (tengah) saat memberikan keterangan pers, Senin (15/5/2023) 

Aldi semasa hidupnya di mata warga sekitar merupakan pemuda yang baik.

Dan sosoknya dikenal sebagai pemuda yang pendiam, dimana dalam acara tersebut Aldi bertugas sebagai panitia.

Awalnya Dikira Korban Kaget

Sesaat peristiwa penembakan, korban sempat dibangunkan oleh anggota polisi tersebut.

"(Oknum polisi yang diduga menembak) sempat muni (bilang) ayo bangun tangi," kata salah seorang warga, Derry Saputra (29) saat ditemui Padukuhan Wuni RT 23 RW 7, Senin (15/5/2023).

Saat itu, warga sempat menduga korban mengalami kaget dan sempat dibiarkan selama beberapa menit.

Namun karena kondisi lemas, akhirnya korban ditolong oleh warga.

Lokasi tewasnya seorang pemuda di Padukuhan Wuni, Kalurahan Nglindur, Girisubo, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Dia diduga ditembak polisi saat acara musik elekton.
Lokasi tewasnya seorang pemuda di Padukuhan Wuni, Kalurahan Nglindur, Girisubo, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Dia diduga ditembak polisi saat acara musik elekton. ((KOMPAS.com/MARKUS YUWONO))

"(Terdengar suara) ayo bangun, otomatis teman-teman berpikir berarti enggak apa-apa kurang lebih 10 menit saya angkat lalu bawa ke Puskesmas Rongkop," kata Derry.

Derry menceritakan, saat dirinya menyetir mobil membawa korban ke Puskesmas Rongkop, Aldi sempat mengerang kesakitan.

"Korban masih sempat mengerang 'argghh'," kata Derry.

Sesampainya di Puskesmas Rongkop, korban dioper menggunakan ambulans dibawa ke RSUD Wonosari.

Saat itu dirinya membawa keluarga korban mengikuti dari belakang.

"Setelah ambulans sampai (di RSUD Wonosari) saya juga datang. Saya tanya ke dokter (RSUD Wonosari) katanya sudah tidak bisa tertolong," kata dia.

Sepupu korban, Totok Wahyudi mengatakan korban kala itu hanya duduk diam tiba tiba terkena tembakan.

"Waktu acara dia tidak ikut joget juga. Dan setelah rusuh dia duduk di depan panggung. Di box sound. Duduk diam enggak tahunya kena tembakan itu," kata Totok.

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved