Breaking News

Berita Ogan Ilir

Besuk Sopir Bus Maut Tabrak Petugas SPBU Indralaya Ogan Ilir, 2 Wanita ini Menangis, Akui Kasihan

Dua wanita petugas BPBD Ogan Ilir, Sumatera Selatan berinsiatif membesuk sopir bus maut yang menewaskan petugas SPBU di Indralaya.

TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG DWIPAYANA
Eni Marlina (kiri) dan Leni Marlina (kanan) menangis saat membesuk M.Nasir sopir bus maut yang kini ditahan karena menabrak petugas SPBU saat hendak mengisi bahan bakar di Ogan Ilir. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Dua wanita petugas BPBD Ogan Ilir, Sumatera Selatan berinsiatif membesuk sopir bus maut yang menewaskan petugas SPBU di Indralaya.

Meski tak mengenal sopir bus maut tersebut, namun kedua wanita itu tak kuasa menahan tangis saat mereka bertemu di Polsek Indralaya Ogan Ilir.

Eni Marlina dan Leni Marlina, keduanya menunjukkan rasa iba kepada M.Nasir, sopir bus yang kini ditahan karena menabrak petugas SPBU saat hendak mengisi bahan bakar, Jumat (5/5/2023) lalu.

Baca juga: Alasan Istri Muda dan Istri Tua Tinggal Serumah di Sekayu Muba, Viral Hidup Rukun Bak Adik Kakak

 

 

Eni mengungkapkan, dia dan rekannya memiliki niat membesuk tersangka karena memiliki pengalaman buruk terkait kecelakaan lalu lintas.

"Dulu tahun 2018, kakak saya meninggal dunia ditabrak truk di Muaraenim. Waktu itu saya berniat mau ketemu pelaku penabrakan, tapi tidak sempat," kata Eni kepada wartawan, Selasa (9/5/2023) petang.

Begitu mendengar insiden kecelakaan maut di SPBU Indralaya, Eni mengaku teringat akan peristiwa yang dialami mendiang kakaknya.

Rasa simpati terhadap sopir bus maut pun muncul saat Eni mendengar kabar tersangka sempat akan dihakimi massa.

"Saya bukannya tidak bersimpati terhadap keluarga korban. Saya kasihan baik pada korban dan pelaku penabrakan," tutur Eni.

Dia pun lalu mengajak rekannya Leni untuk membesuk tersangka di tahanan Mapolsek Indralaya.

Eni pun memberikan makanan berupa roti dan handuk pada tersangka yang dijerat Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan kematian itu.

Saat tiba di Mapolsek Indralaya, Eni masuk menghampiri tersangka, sementara Leni menunggu di luar karena tak kuat menahan tangis.

"Teman saya ikut sedih. Dia nangis duluan, saya juga nangis di dalam," ungkap wanita 29 tahun ini.

Tak banyak yang disampaikan Eni kepada tersangka, selain beberapa patah kata ungkapan empati.

"Bapaknya (tersangka) lebih banyak diam. Saya hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi orang-orang yang terlibat musibah ini," kata Eni. 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved