Berita Nasional

Profil Asep Wirakarsa Orang Kepercayaan Chusnunia Wagub Lampung, Namanya Muncul Buntut Kritikan Bima

Inilah Sosok Asep Wirakarsa Kabid Dinas BMBK Lampung, Orang Kepercayaan Chusnunia Chalim Wagub Lampung....

|
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Twitter/PartaiSocmed
Sosok Asep Wirakarsa Kabid Dinas BMBK Lampung, Orang Kepercayaan Chusnunia Chalim Wagub Lampung 

Bima mengatakan bahwa selama ini banyak oknum yang berkontribusi pada lemahnya sistem pendidikan di Lampung.

"Kaya dosen nitipin anaknya, rektor nitipin ponakannya," ujarnya.

"Kunci jawaban tersebar, kalau UN kan itu yang nyebarin siapa kalau bukan yang dari pemerintah," sambungnya.

Berikutnya, Bima menyinggung soal tata kelola yang masih lemah di Lampung.

"Korupsi dimana-mana, birokrasi enggak efisien, hukumnya enggak ditegakkan, terus suap," ungkapnya.

Terakhir, Bima juga menyinggung soal ketergantungan Lampung pada sektor pertanian.

"Sektor ini tuh vulnerable ya, fluktuatif gitu, enggak stabil, dan yang menentukan harga yang di pusat juga gitu kadang-kadang anjlok, kadang-kadang naik," katanya.

Wagub Lampung, Chusnunia yang mengetahui hal tersebut lantas memberikan reaksi menepis tudingan itu.

"Pembangunan di Indonesia ini persoalannya sama dan Gubernur Lampung bekerja keras dalam pembangunan. Tahun ini saja Pemprov menganggarkan Rp700 miliar untuk infrastuktur," kata Nunik, sapaan akrabnya saat ditemui di Kantor Gubernur Lampung.

Menurutnya, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung yang menangani infrastruktur bekerja siang malam.

Sebab kerusakan tersebut bukan karena tidak dibangun, tetapi pengerjaan jalan membutuhkan proses dan tidak bisa semua jalan langsung diperbaiki.

"Contoh jalan di Sidomulyo,l ada perubahan dan lebih baik. Lalu jalan di Tulangbawang kami anggarkan untuk perbaikan jalan. Jadi memang harus dilihat juga pekerjaannya jangan hanya jalan rusaknya saja," kata dia.

Selain itu, di mas kepemimpinan Arinal-Nunik, Pemprov Lampung pada 2019, memiliki defisit anggaran Rp1,7 triliun. Namun, saat ini nilai itu saat ini mulai membaik.

"Gubernur bukan tidak ingin lakukan pembangunan Kotabaru yang megah, tapi hati kami selaku pemangku kepentingan lebih bergerak untuk bangun jalan dan jembatan untuk masyarakat," katanya.

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved