Bima Yudho Geram Disebut Tak Miliki Sopan Santun: Ngapain Sopan ke Orang yang Ngambil Dana Rakyat

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Bima Yudho kini menyinggung soal dirinya yang dinilai tak memiliki sopan santun.

Baca juga: Bima Yudho Bereaksi Kritikannya ke Lampung Berpengaruh: Sendiri di Negara Orang Tapi Menggelegar

Sebelumnya diketahui jika Bima Yudho dianggap tak memiliki sopan santun usai mengkritik Gubernur Lampung atas perkembangan daerah tersebut.

Kini, setelah disebut tak mempunyai sopan santun, Bima justru menyinggung soal pejabat yang ia sebut mengambil uang rakyat dilansir dari akun Tiktok @awbimaxreborn, Rabu (19/4/2023).

Dalam unggahan tersebut Bima Yudho tampak mengomentari soal netizen di Indonesia yang heboh usai dirinya mengkritik Lampung.

Bima juga menanggapi soal sang ayah yang diundang ke TV dan bahkan disebut tak dapat mengajarkan anak etika dan sopan santun akibat kritikannya viral.

"Lu pada di Indo heboh memperdebatkan gue sampai masuk TV. Lo tau sampai bokap gue datang interview di TV One itu dan diserang secara personal 'Oh jadi bapak ini tidak mengajarkan anaknya etika dan sopan santun'," kata Bima Yudho.

Menanggapi hal tersebut, Bima dengan geram lantas memberikan jawaban menohok.

Bima menyebut jika sang ayah selama ini tak pernah melarangnya melakukan semua yang ia inginkan.

"Ya jawabannya tentu tidak ya bos, kok pertanyaannya kayak orang yang IQ nya dibawah rata rata gitu kan.

Bokap gua tuh orang yang open minded dan tidak anti kritik seperti contohnya ya Gubernur Provinsi Lampung gitu, tidak mengitimidasi.

Terserah anaknya mau ngereok, mau atraksi, mau koprol ah bebas terserah elu, hidup hidup lu," pungkasnya.

Namun dibalik itu Bima mengatakan bahwa dirinya tau soal sopan santun.

Akan tetapi dirinya hanya melontarkan kritik kepada pemerintah soal daerah di Lampung yang tak kunjung maju.

"Just to let you know gue tuh di Australia kuliah ngambil major publik relation dan social media, so gue tau caranya hit the trend di Indonesia walaupun gue posisinya lagi ada di Sydney, Australia tapi suara gue tetap menggelegar samapi konoha karena gue tau algoritmanya cara si pemerintah yang anti kritik," katanya.