Berita Muratara

HOAX Bus PO SAN Ditembak Begal di Rupit Muratara, Ini Penjelasan Sopir

Kabar yang beredar memuat bus PO SAN ditembak begal adalah informasi keliru atau cenderung hoax.

|
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH/TANGKAP LAYAR
Kabar yang beredar memuat bus PO SAN ditembak begal adalah informasi keliru atau hoax. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Viral di medsos, menyebut Bus PO SAN (Siliwangi Antar Nusa) menjadi korban kejahatan jalanan di wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Viral sebuah video di TikTok memperlihatkan bagian kaca depan bus terdapat dua titik bercak pecah, dan disebutkan bus PO SAN ditembak begal di wilayah Rupit Muratara.

"Bus SAN kami keno tembak begal di Rupit, tujuan Padang-Bengkulu. Alhamdulillah masih dalam lindungan Allah," tulis akun TikTok @yunitasuarti menyertai video viral tersebut.

TribunSumsel.com menelusuri kebenaran informasi tersebut dan ternyata kabar yang beredar memuat bus PO SAN ditembak begal adalah informasi keliru atau cenderung hoax.

Pengurus PO SAN Padang dikonfirmasi mengenai kejadian itu mengaku mereka belum mendapat informasi.

"Maaf Pak, kami belum dapat informasinya Pak," kata Neneng, perwakilan SAN Padang, Kamis (13/4/2023) pagi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kapolda Sumsel Tinjau Kesiapan Tol Sambut Arus Mudik Lebaran 2023

Pengurus bus-travel yang melintasi wilayah Muratara, Hary menyatakan video yang viral disebutkan Bus PO SAN kena tembak tersebut adalah tidak benar.

Dia mengaku mengetahui persis bahwa di wilayah Muratara khususnya selama bulan Ramadan ini tidak ada insiden terhadap mobil SAN maupun bus-bus atau travel lainnya.

"Mengenai adanya video viral terkait kaca mobil SAN pecah disebutkan kena tembak di seputaran wilayah Muratara itu tidak benar," kata Hary.

Driver Bus PO SAN Padang-Bengkulu, Indrawan Zaldi mengungkapkan bahwa video yang viral di TikTok tersebut kejadiannya sudah cukup lama namun baru mencuat sekarang.

"Itu sudah lama pak, sebelum puasa itu pak, tapi TikTok-nya baru rame sekarang," katanya.

Zaldi menegaskan video itu bukan pihaknya yang mengambil dan menyebarkan, tetapi oleh penumpang saat sopir dan kernet bus membersihkan pecahan kaca berserakan.

"Malam itu penumpang kami ada sekitaran 15 orang," katanya.

Zaldi mengaku tidak mengetahui persis lokasi kejadian itu, namun seingatnya sudah melewati jembatan ibukota Muara Rupit menuju arah Kota Lubuklinggau.

"Jembatan Rupit sudah lewat, sudah mengarah ke Linggau, tidak tahu nama wilayahnya, itu hutan, kiri kanannya semak-semak, bukan di kampung bukan, kejadiannya malam, sekitar jam 12.30 lah," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved