Berita Musi Rawas

Imbas Banjir Sumsel, 2 Jembatan di Musi Rawas Putus, Warga Terpaksa Bayar untuk Menyebrang Sungai

Imbas putusnya jembatan gantung membuat warga Desa Bingin Jungut, Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Mura membuat warga harus membayar saat nyebrang

SRIPOKU/Eko Mustiawan
Jembatan gantung di Desa Bingin Jungut Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumsel, yang putus akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS-- Imbas putusnya jembatan gantung, membuat warga Desa Bingin Jungut, Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumsel harus membayar Rp 5 ribu per orang untuk menyeberang sungai.

Jembatan gantung di Desa Bingin Jungut  putus akibat diterjang banjir bandang yang menghantam sejumlah wilayah Sumsel tak terkecuali di Kabupaten Musi Rawas.

Tak tangung-tanggung, dua jembatan sekaligus putus akibat banjir yang terjadi.

Baca juga: Kekayaan Herman Deru, Gubernur Sumatera Selatan Jadi yang Terkaya di Pulau Sumatera Hartanya Rp 40 M

Padahal, jembatan gantung tersebut menjadi akses utama warga Dusun 1, 2 dan Dusun 3 Desa Bingin Jungut untuk bisa melintasi aliran Sungai Musi.

Untuk sementara, warga harus menyebrangi Sungai Musi menggunakan perahu ataupun ketek, sebagai alat transportasi warga yang dikenakan tarif Rp5.000 per orang untuk sekali menyebrang.

"Rp5.000 sekali menyebrang pakai perahu atau ketek. Itu untuk per orangnya," kata Hendri saat dibincangi Sripoku.com, kemarin.

Dikatakannya, jembatan gantung yang selama ini menjadi akses warga, putus akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu.

"Ada 2 jembatan gantung disini, karena warga di Dusun 1, 2 dan Dusun 3 itu padat. Tapi sekarang jembatan itu putus, jadi warga menggunakan perahu atau ketek untuk menyebrang sungai," jelasnya.

Ditambahkannya, bagi warga yang tak memiliki perahu ataupun ketek, maka harus membayar biaya sebesar Rp5.000 per orangnya untuk sekali menyebrang.

"Itu sekali menyebrang dan untuk 1 orang. Artinya kalau pulang pergi jadi Rp10.000 per orangnya," ungkapnya.

Baca juga: Viral Pegawai Setneg Esha Rahmanshah Jadi Sorotan Usai Istri Pamer Beli Mobil Mewah, Gaji Rp 5 Juta

Dia berharap, agar jembatan yang menjadi akses warga cepat diperbaiki. Sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali normal.

"Minimal 1 jembatan dulu yang di perbaiki, biar akses masyarakat kembali normal," harapnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Bingin Jungut, Tholib Abu Bakar saat dikonfirmasi membenarkan adanya jembatan gantung di desanya yang putus akibat bencana banjir yang terjadi yakni di Dusun 1 dan Dusun 3.

Dikatakan Kades, jembatan tersebut merupakan akses utama warga antar dusun dan juga akses perekonomian warga, sehingga dengan putusnya jembatan tersebut, maka kini masyarakat terisolir.

"Tidak ada akses lain, jadi sekarang terisolir. Anak sekolah dan warga tidak bisa lewat, jadi untuk menyebrang pakai perahu," ungkapnya.

Dia mengaku sudah menyampaikan ke pemerintah Kabupaten dan Kecamatan. Harapannya, bisa segera ditangani setelah air surut. (Sripoku/Eko Mustiawan)


Baca artikel menarik lainnya di Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved