Berita Palembang

Soal Ujian Sekolah SMP Negeri 1 Palembang Menggunakan Google Form, Siswa Bisa Intip Jawaban

Soal ujian sekolah SMP Negeri 1 Palembang menggunakan google form, siswa bisa mengintip jawaban pakai Hp.

Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/FRANSISKA KRISTELA
Soal ujian sekolah SMP Negeri 1 Palembang menggunakan google form, siswa bisa mengintip jawaban pakai Hp, Selasa (14/3/2023). 

Pengamat Pendidikan Bereaksi

Sejumlah SMP Negeri di Palembang membolehkan siswa-siswi menjawab soal ujian tengah semester dengan gadget atau handphone.

Menurut Pengamat Pendidikan Prof. Drs. H. M. Sirozi, MA., Ph.D, tergantung pelajaran apa, lalu tujuan dari soal itu apa.

Kalau soalnya easy yang tipenya melatih kemampuan analisa dan berpikir kritis serta untuk melatih kemampuan di dalam menuliskan pendapat bisa-bisa saja, tidak masalah.

"Saya tidak bisa mengatakan itu bagus atau tidak karena belum tahu pelajaran apa, tujuannya apa. Apalagi ini jenjang SMP, harusnya lebih dikontrol penggunaan gadget," kata Profesor Sirozi, Senin (13/3/2023)

Menurutnya, apakah guru nya bisa mengontrol anak-anak mengunakan gadget?

Kalau SMP sebenarnya masih pengenalan dasar-dasar ilmu pengetahuan, berlatih menyimpan informasi dalam pikirannya.

"Hanya memang saya tidak tahu itu pelajaran apa yang boleh buka gadget tersebut. Apalagi sekarang ada aplikasi kalau bertanya nanti ada jawabannya," ungkapnya

Masih kata Prof Sirozi, kalaupun dilaksanakan gurunya harus canggih, jangan sampai guru dibohongi anak-anak, karena anak-anak bisa saja mencontoh di internet tanpa menggunakan kemampuannya sendiri.

Kalau tujuannya untuk pemahaman suatu masalah tidak apa. Tapi kalau untuk menilai daya serap informasi ya kurang cocok.

Lalu apakah guru punya aplikasi untuk menilai hasil kerja anak-anak, apakah hasilnya original atau copy paste?

Sebenarnya gadget itu bagus, hanya untuk membaca dan jadi sumber referensi.

Hanya saja kalau bicara ujian, kalau mengukur hasilnya ada pola yang jelas bahwa itu betul - betul kemampuan dari anak.

Kalau tidak jelas konsepnya ya berisiko, karena hasil ujian tidak mencerminkan anak-anak.

"Misal di Malaysia, ujiannya tulis tangan. Supaya siswa atau mahasiswa betul-betul menuliskan apa yang benar-benar dipikirkan. Bisa saja mencontoh tapi tetap tidak bisa copy paste harus diolah dulu juga," jelasnya

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved