Berita Palembang
Butuh Donor Darah, Bocah di Palembang 3 Kali Operasi Usus Buntu Gagal Harus Dioperasi, Kondisinya
DA (7) bocah di Palembang yang tiga kali operasi usus buntu gagal kembali harus menjalani tindakan operasi.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - DA (7) bocah di Palembang yang tiga kali operasi usus buntu gagal kembali harus menjalani tindakan operasi.
Sebelumnya, DA yang sudah tiga kali menjalni operasi usus buntu namun gagal diduga jadi korban malapraktik oknum dokter di RSUD Bari Palembang.
Saat ini, DA sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Muhammad Hoesin untuk mengupayakan penyembuhan kondisinya.
Baca juga: Tampang APA alias Anastasia Pretya Amanda Bantah Disebut Pembisik Mario Dandy Aniaya David
Herman (44) ayah DA mengatakan, tindakan operasi harus dilakukan untuk menghentikan cairan kuning yang keluar dari bekas jahitan operasi usus buntu sebelumnya.
"Hari ini rencananya mau dioperasi, lagi persiapan. Anak saya sudah pindah dari ruang operasi, " kata Herman saat dihubungi via telepon, Senin (13/3/2023).
Herman mengungkapkan saat ini anaknya juga memerlukan darah golongan O sebanyak 6 kantong.
"Saya masih mencari darah O untuk anak saya, darah ini diminta dokter katanya untuk operasi. Namun hingga kini belum ada dan saya masih mencari," katanya.
Kondisi gizi sang anak sudah menunjukkan peningkatan setelah kurang lebih enam hari dirujuk ke Rumah Sakit Muhammad Hoesin.
"Gizi anak sudah bagus ada peningkatan. Kata dokter tubuhnya sudah lumayan kuat untuk operasi, " katanya.
Melapor ke Polda Sumsel
Herman (44) ayah dari DA (7) bocah diduga korban malapraktik kini resmi melaporkan oknum dokter RSUD Bari Palembang berinisial B ke SPKT Polda Sumsel, Rabu (8/3/2023) malam.
Diketahui, kondisi DA tak kunjung membaik meski telah tiga kali menjalani operasi usus buntu di RSUD Bari Palembang.
Baca juga: Masih Lemas, Kondisi Bocah di Palembang 3 Kali Operasi Usus Buntu Gagal, Diduga Korban Malapraktik
Bahkan dari perutnya keluar cairan hijau kekuning setelah proses operasi selesai dilakukan.
Edisan Wahidin SH, Kuasa hukum keluarga DA mengatakan, saat ini bocah tersebut sudah dipindahkan atau dirujuk ke Rumah Sakit Umum Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang.
"Bukanya sembuh, korban justru makin parah setelah menjalani tiga kali operasi di RS Bari. Bahkan saat ini korban juga sudah dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, oknum dokter berinisial B dilaporkan terkait Pasal 4 Undang-undang no 36 tahun 2014 tentang tenaga kerja.
"Dalam isi pasal tersebut adalah bahwa setiap tenaga kesehatan yang melakukan kelalaian berat yang mengakibatkan korban luka berat maka terancam 3 tahun penjara," tutur Edison.
Herman selaku orang tua mengungkapkan bahwa kondisi anaknya belum juga pulih, bahkan saat ini anaknya berada di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit).
Diketahui PICU adalah ruang perawatan intensive untuk anak – anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ – organ vital.
"Anak saya juga dikatakan terkena gizi buruk karena dia ngga mau makan dan saya juga udah ngga bisa lihat dan untuk kondisi anak saya ini masih keluar cairan dan warnanya bukan lagi kuning tapi udah berwarna hijau," ujarnya.
Tambahnya Herman, luka dari bekas operasi yang dijalani anaknya kini berwarna merah.
Selain itu karena hanya mendapatkan suplai cairan dari infus saja itu yang membuat anaknya mengalami gizi buruk.
Lebih lanjut dikatakan Herman bahwa B selaku dokter juga belum ada itikad baik kepada pihaknya dan hanya terlihat membesuk anaknya pada saat DA dibawa ke rumah sakit Umum Muhammad Hoesin.
"Dia hanya besuk sekali saat anak saya sudah dirawat di RSMH Palembang. Oknum tersebut beralasan bahwa ini hanya kesalahan medis," tambahnya.
Herman berharap agar laporan polisi yang sudah dibuatnya ini segera di proses.
"Kami berharap agar polisi dengan cepat memproses laporan terkait dugaan malapraktik ini, apalagi hingga kini kondisi anak saya semakin parah," tegasnya.
Korban Alami Gizi Buruk
Sebelumnya, Herman (44) ayah Desfa mengatakan, sang anak telah masuk di ruangan PICU RSMH dan saat ini dokter tengah berusaha memperbaiki gizi Desfa.
Berat badan Desfa yang turun dari 18 kilogram menjadi 12 kilogram membuatnya kehilangan banyak nutrisi.
"Fokus dokter sekarang mau perbaiki gizi anak saya karena kan posisi dia tubuhnya lemah dan kurang gizi karena tidak makan semenjak masuk rumah sakit, hanya makan lewat infus, " kata Herman saat dihubungi via telpon, Rabu (8/3/2023).
Ia menjelaskan pihak RS Hermina Jakabaring telah memberikan rujukan untuk Desfa agar segera dirawat ke RSMH. Dikarenakan di rumah sakit tersebut tidak ada ahli gizi anak dan kurangnya kelengkapan alat.
Diketahui setelah dari RSUD Bari Palembang, Desfa dirujuk ke RS Hermina untuk menjalani operasi usus.
"Belum ada tanda bakal dioperasi yang penting gizi anak diperbaiki dulu. Di RS Hermina tidak ada dokter ahli gizi anak makanya dipindah ke RSMH yang lebih lengkap peralatannya, " katanya.
Herman menambahkan ada infeksi di bekas jahitan operasi usus buntu dan juga ada bagian usus ada yang pecah.
"Iya infeksi, kata dokter ada bagian usus yang pecah, " katanya.
Kondisi Desfa belum diketahui setelah masuk ruang PICCU RSMH, dikarenakan keluarga masih belum diizinkan masuk untuk fokus kepada pemulihan Desfa.
Namun saat dalam perjalanan menuju rumah sakit Dr Muhammad Hoesin Desfa masih bisa diajak komunikasi.
"Kami belum ada yang boleh masuk, jadi tidak tahu kondisi Desfa bagaimana, " katanya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Operasi Usus Buntu Gagal
Bocah Tiga Kali Operasi Usus Buntu Gagal
Donor Darah
berita palembang
Tribunsumsel.com
Lagi Nyebrang, Pasutri Lansia Pencari Rongsokan di Palembang Ditabrak Motor Hingga Masuk Rumah Sakit |
![]() |
---|
Bulog Sumsel Babel Pastikan Pasokan Beras SPHP Aman, Stok di Gudang Cukup Hingga 10 Bulan ke Depan |
![]() |
---|
Pria di Palembang Curi Laptop & TV di MTS Miftahul Jannah Kenten Banyuasin, Uangnya Untuk Beli Sabu |
![]() |
---|
Sensasi Berbeda 'Kedai Sedolor Mancing' Palembang, Bisa Mancing Sambil Menikmati Jembatan Ampera |
![]() |
---|
Pemkot Palembang Bakal Perbaiki Jalan Setapak Bertiang di Kalidoni Palembang, 5-6 Bulan Selesai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.