Berita Palembang

Bisnis Properti dan Perkebunan di Sumsel Tahun Kelinci Air 2023 Bertumbuh, Meski Isu Resesi

Di Tahun Kelinci Air 2023, pelaku usaha properti dan perkebunan optimis bisnis bertumbuh meski ada isu resesi.

Editor: Vanda Rosetiati
DOK TRIBUN SUMSEL
Di Tahun Kelinci Air 2023, pelaku usaha properti dan perkebunan optimis bisnis bertumbuh meski ada isu resesi. Gambar ilustrasi. 

TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG - Di Tahun Kelinci Air 2023, Pelaku usaha yang bergerak di sektor properti dan perkebunan optimis kedua bisnis ini bertumbuh berjalan baik sepanjang satu tahun ke depan.

Meski tak menutup kemungkinan banyak tantangan seperti isu resesi menghantui para pengusaha di Tahun Kelinci Air 2023.

"Saya mengajak pengusaha lain untuk tidak takut berinvestasi. Kita tetap mengajak pengusaha untuk terus berpikir positif. Jangan berpikir negatif," kata Arifin salah satu pelaku usaha properti dan perkebunan ini.

Ia menambahkan, memang tidak mudah menjalankan bisnis properti pasca Covid-19 ini, terlebih lagi bisnis perkebunan juga dimana harga mengikuti pasar dunia yang fluktuatif.

"Jika terus ketakutan tak berani berinvestasi bukan tidak mungkin ekonomi akan semakin lesu," katanya.

Pandangan Arifin di tahun Kelinci Air 2564/2023, ekonomi akan berjalan lancar.

"Di tahun Imlek ini kita harapkan bangsa dan negara kita akan semakin baik. Semakin menjadi negara besar dan semua masyarakat dapat hidup makmur," jelasnya.

Baca juga: Kendaraan ODOL Dilarang Melintas di Jalan Tol Kayuagung Palembang, Diminta Putar Balik

Sementara pengurus Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Pusat, Sumarjono Saragih menyebut di awal tahun bisnis kelapa sawit kemungkinan akan terus tumbuh.

Mengingat permintaan kebutuhan CPO terbilang tinggi apalagi tahun baru Imlek dan lebaran tidak terlampau jauh jaraknya.

"Kalau dihitung berapa banyak kebutuhan orang yang memakai minyak goreng untuk Imlek ini, nah begitu juga nanti saat puasa dan lebaran, jadi memang perkebunan khususnya sawit ini tetap tumbuh," terangnya.

Dijelaskan oleh Sumarjono, apalagi untuk harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit rata-rata Rp 2.000an ke atas.

"Di tahun 2022 untuk produksi minyak sawit hampir mencapai 50 juta ton, 70 persen memang untuk ekspor, ya kita optimis juga harga ditingkat petani akan naik ditahun ini, "pungkasnya. (siemen martin)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved