Berita Nasional

Nasib Tragis Siti TKW Korban Pembunuh Berantai di Cianjur, Dijanjikan Kaya Lalu Didorong ke Laut

Siti TKW asal Garut, Jawa Barat tewas dengan cara didorong ke laut oleh komplotan pembunuh berantai wowon cs

Tribunnews/Istimewa
Proses evakuasi jenazah Siti diatas kapal Marina Primera dalam perjalanan menuju Bali, Jumat (12/2/2021). Siti adalah TKW yang didorong ke laut oleh Wowon CS kompolotan pembunuh berantai yang menjerat korbannya dengan modus pura-pura bisa kaya dengan menggandakan harta. 

Tim gabungan selanjutnya melakukan penyelidikan hingga ke Cianjur tempat ketiga pelaku dan korban berasal.

Disitu terdapat fakta baru yang mengungkap adanya indikasi pembunuhan berantai.

Korban Dikubur dalam Lubang dan Didorong ke Laut

Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menemukan empat Kerangka Manusia yang dikubur di tiga lubang di Cianjur, Jawa Barat.

Empat kerangka manusia itu diduga korban pembunuhan yang juga dilakukan Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin.

Temuan ini didapat ketika polisi melakukan penyelidikan hingga ke Cianjur tempat ketiga pelaku dan korban yang diracun di Bekasi berasal.

"Lubang pertama berisi kerangka anak kecil diduga atas nama Bayu, umur 2 tahun, di samping rumah pelaku Duloh," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran saat merilis kasus ini, Kamis (19/1/2023).

Lubang misterius ditemukan di kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat. Bahkan ada lubang yang berisi kerangka manusia.
Lubang misterius ditemukan di kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat. Bahkan ada lubang yang berisi kerangka manusia. (TRIBUNJABAR.ID/FAUZI NOVIANDI)

Di lubang kedua, sambung Fadil, berisi dua kerangka manusia yang diduga bernama Noneng dan Wiwid.

"Lubang ketiga berisi tulang yang diduga bernama Farida," ungkap Kapolda.

Lalu, satu korban lainya di Garut, Jawa Barat dibuang ke laut oleh Wowon cs.

Namun, akhirnya bisa diketemukan dan dimakamkan secara laik.

Fadil menjelaskan, saat ini polisi masih mengidentifikasi empat kerangka manusia tersebut.

"Untuk buktikan ini proses identifikasi primer, pemeriksaan DNA, karena ada yang sudah meninggal dua tahun lebih, ada yang baru dua bulan. Tentu proses-proses memastikan identitas korban perlu dilakukan, tidak hanya berdasarkan pengakuan tersangka," ujar Fadil.

"Kemudian di Garut ada satu orang dikuburkan setelah sebelumnya dibuang ke laut. Dia jadi korban, kemudian dibuang ke laut untuk hilangkan jejak, kemudian ditemukan masyarakat, dikuburkan secara wajar. Ini sedang kita dalami," tambahnya.

Polisi masih mencari satu jenazah korban lainnya karena para pelaku mengaku menghabisi nyawa sembilan orang.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved