Berita Nasional

Temuan Lubang Misterius di Kasus Pembunuhan Berantai Bekasi dan Cianjur, Berisi Tulang Manusia

Polisi mendapati adanya lubang misterius di kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat.

TRIBUNJABAR.ID/FAUZI NOVIANDI
Lubang misterius ditemukan di kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat. Bahkan ada lubang yang berisi kerangka manusia. 

"Di TKP Cianjur, ada empat kerangka," kata Fadil.

Selain di Bekasi dan Cianjur, ada juga satu jenazah di Garut yang sempat dibuang ke laut.

"Di Garut ada satu orang dikuburkan setelah sebelumnya dibuang ke laut. Dia menjadi korban, untuk menghilangkan jejaknya dibaung ke laut, ditemukan oleh masyarakat, lalu kemudian dikuburkan secara wajar. Ini sedang kita dalami," kata Fadil.

Adapun pembunuhan terhadap Ai dan anak-anaknya di Bekasi juga didasari pembunuhan sebelumnya.

Satu keluarga itu diracun hingga tewas oleh pelaku karena mengetahui mereka pernah membunuh.

"Itu mengapa ketiga korban dihilangkan nyawanya ternyata mereka mengetahui para tersangka melakukan pembunuhan lain. Ada potensi kejahatannya terbuka," tambah Fadil terkait alasan para korban dibunuh.

Fadil lalu menyebut kasus ini adalah pembunuhan berantai yang mirip dengan kasus Ryan Jombang.

"Termasuk saksi-saksi yang mengetahui (dibunuh). Jadi itu yang dia sebut 'perjuangan'. Kalau kita ingat kasus terpidana Ryan Jombang, ini kurang lebih sama modus operandi intimated related," kata Fadil.

Terkait pembunuhan sebelumnya, dalam menjalankan aksinya Wowon dan rekannya menjanjikan para korban dapat menjadi kaya mendadak lewat kekuatan supranatural.

Fadil memaparkan, 'perjalanan perjuangan pembunuhan' yang dilakukan tiga tersangka adalah menipu, mengiming-imingi korban kesuksesan hidup, membunuh korban setelah mendapatkan uang.

"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau yang namanya serial killer dengan motif janji-yang dikemas dengan kemampuan supranatural agar sukses atau kaya. Perjalanan perjuangan pembunuhan dalam konteks para pelaku sebenarnya ending-nya adalah bagaimana mengambil uang dari korban yang terkena tipu daya," kata Fadil.

Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut, terdapat korban mantan TKW dan punya hubungan kerabat dekat dengan Wowon.

TKW yang dibunuh sebanyak 2 orang. Kepada korban, Wowon menjanjikan bisa cepat kaya lewat cara supranatural atau penggandaan uang.

Setelah uang dikirim, Wowon membunuh korban. "Korban sebagian besar keluarga tersangka ada mertua, anak, isteri dan sementara 2 TKW yang kirim uang ke tersangka," ujarnya.

Hengki juga mengatakan cara pembunuhan Wowon dkk memiliki dua variasi.

Pertama diracun, dan kedua memancing korban untuk datang ke rumah, lalu dibunuh dengan cara dicekik.

"Cara membunuh, ini bervariasi, berdasarkan pengakuan tersangka ya, yang pertama menggunakan racun kemudian dicekik, yang kedua korban itu suruh datang ke rumah tersangka," kata Hengki.

Pembunuhan dengan cara dicekik dilakukan Wowon kepada korban Noneng dan Wiwik di Cianjur.

Saat itu Noneng dan Wiwik itu disebut dipancing untuk datang ke rumah.

Setelah itu Wowon, Solihin, dan Dede membunuh keduanya secara satu per satu. Keduanya dibunuh dengan dicekik menggunakan kain.

"Almarhum Noneng dan Wiwin ini disuruh datang ke rumah tersangka, disuruh tidur, karena kan dianggap punya kemampuan supranatural, tiba-tiba dicekik menggunakan kain," kata Hengki.

"Tidak lama korban berikutnya diantar oleh tersangka lain dengan motor jam 11 datang, dengan modus yang sama, dicekik menggunakan kain," tambahnya.

Hengki menyebut jasad keduanya kemudian langsung dikubur dan dicor menggunakan semen.

Bahkan barang pribadinya juga ikut dikubur.

"Langsung dimasukkan lubang di rumah itu, semua barang-barang pribadinya masuk ke sana tadi ditemukan, dicor, baru ditutup menggunakan tehel dan semen," ujarnya.

"Almarhum Noneng dan juga Wiwin tahun 2020 menurut pengakuan tersangka," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dan Tribunnews

Baca artikel menarik lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved