Mengenang Peristiwa Kerusuhan Mei 1998, Kronologi Kejadian Hingga Dampak yang Ditumbulkan

Dalam unjuk rasa tersebut, ada empat korban jiwa yang tewas tertembak. Mereka adalah mahasiswa Universitas Trisakti. Tewasnya keempat mahasiswa terse

Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Abu Hurairah
Kompas.com
Mengenang Peristiwa Kerusuhan Mei 1998, Begini Kronologi Kejadian Hingga Dampak yang Ditumbulkan 

TRIBUNSUMSEL.COM - Peristiwa kerusuhan Mei 1998 hingga kini masih meninggalkan duka yang cukup dalam bagi beberapa keluarga korban yang ditinggalkan.

Penyebab pertama yang memicu terjadinya Kerusuhan Mei 1998 adalah krisis finansial Asia yang terjadi sejak tahun 1997.

Salah satu peristiwa yang muncul dari dampak krisis moneter itu ialah kerusuhan pada 13 Mei-15 Mei 1998, khususnya di Ibu Kota Jakarta.

Dalam unjuk rasa tersebut, ada empat korban jiwa yang tewas tertembak. Mereka adalah mahasiswa Universitas Trisakti.

Tewasnya keempat mahasiswa tersebut pun menambah kemarahan masyarakat yang saat itu sudah terbebani dengan krisis ekonomi.

Lantas bagaimana krologi terjadinya peristiwa kerusahan mei 1998 tersebut?

Baca juga: Kisah Peristiwa Jambo Keupok Aceh 2003, Tragedi Pelanggaran HAM Pembunuhan Massal

Berikut tribunsumsel.com sajikan informasinya, yang dilansir dari kompas.com, kamis (12/1/2023).

Kronologi Kerusuhan Mei 1998

  • 12 Mei 1998

Pada tanggal 12 Mei 1998, sekitar pukul 11.00-13.00, ribuan mahasiswa Universitas Trisakti melakukan aksi damai di dalam kampus.

Setelah itu, mahasiswa mulai turun ke Jalan S Parman dan hendak berangkat ke gedung MPR atau DPR.

Pukul 13.15, para mahasiswa sampai di depan kantor Walikota Jakarta Barat. Melihat segerombolan mahasiswa di depan kantor tersebut membuat aparat polisi menghadang laju mereka.

Setelah itu, terjadi perundingan antara pihak polisi dengan para mahasiswa. Kesepakatan yang dicapai ialah para mahasiswa tidak melanjutkan aksi unjuk rasa mereka ke MPR atau DPR.

15 menit setelahnya, pukul 13.30, para mahasiswa melakukan aksi damai di depan kantor Walikota Jakarta Barat.

Kondisi dan situasi saat itu dapat dibilang masih sangat tentang. Tidak ada ketegangan sama sekali antara pihak aparat dan mahasiswa.

Pukul 16.30, polisi mulai memasang garis polisi dan meminta para mahasiswa untuk memberi jarak 15 meter dari garis tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved