Berita Palembang

Sebelum Membunuh Haidar Konsumsi Ekstasi, Pengakuan Pembunuh Mayat Dibakar di Belitang

Pengakuan diungkap Haidar, dia kecanduan narkoba. Bahkan dua hari sebelum membunuh Febri Setiawan mahasiswa PTS di Palembang dia menkonsumsi ekstasi.

Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/FRANSISKA KRISTELA
Pengakuan Haidar pelaku pembunuhan mayat dibakar di Belitang, dia kecanduan narkoba. Bahkan dua hari sebelum membunuh Febri Setiawan mahasiswa PTS di Palembang dia menkonsumsi ekstasi. Haidar mengikuti rekontruksi pembunuhan, Selasa (27/12/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Muhamad Haidar pelaku pembunuhan mayat dibakar di Belitang OKU Timur mengaku baru seminggu kenal korbannya Febri Setiawan.

Pengakuan diungkap Haidar, dia kecanduan narkoba. Bahkan dua hari sebelum membunuh Febri Setiawan dia menkonsumsi ekstasi.

Rekontruksi kasus pembunuhan mahasiswa salah satu PTS di Palembang yang mayatnya dibakar digelar Polda Sumsel, Selasa, (27/12/2022).

"Selama dua hari itu perasaan saya campur aduk, antara bingung, takut, panik dan saya akhirnya membakar korban karena bingung mau diapain jasad itu,"ujar Haidar usai rekonstruksi.

Dirinya mengaku baru kenal korban kurang lebih seminggu dan kenalnya di sebuah tempat hiburan malam.

"Saya kenal korban dari teman kampus kurang lebih seminggu dan kenalnya di tempat clubbing," ujar Haidar.

https://www.facebook.com/watch/live/?ref=watch_permalink&v=1220981652110484

Dirinya mengaku melakukan tindakan keji itu untuk menguasai mobil korban dan mobil itu hendak dijualnya.

"Rencananya saya akan jual mobil itu sebesar 30 juta, dan akan saya habiskan untuk dibawa ke acara Orgen Tunggal di wilayah OKI," tuturnya.

Tak hanya itu dirinya juga mengakui bahwa dirinya juga sudah kecanduan mengonsumsi narkoba dan biasanya dia mengonsumsi sabu-sabu.

Dirinya mengaku dalam sehari dua bisa mengonsumsi sebanyak 2ji. Bahkan yang lebih mengagetkan lagi dua hari sebelum dirinya pergi bersama Febri dia juga mengonsumsi narkotika jenis pil ekstasi.

"Untuk keluarga korban terutama orang tuanya saya meminta maaf sebesar-besarnya. Mungkin dengan hanya minta maaf itu tidak cukup dan saya siap bertanggung jawab menjalani proses hukum. Saya sangat menyesal," tangis Haidar.

Dan dirinya juga meminta maaf kepada orang tuanya lantaran selama ini orang tuanya sudah membesarkan dirinya namun dirinya menghancurkan harapan orangtuanya.

Di lain sisi kuasa hukum korban yang turut hadir dalam proses konstruksi, dirinya mengaku jalannya konstruksi sesuai dengan pengakuan tersangka.

"Dari hasil rekon kali ini kami tidak menemukan kejanggalan dan semua juga sesuai dengan pengakuan tersangka," Saparianto SH MH.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved