Ayah Asusila Anak Kandung di Palembang

Tampang Ayah Rudapaksa Anak Kandung di Palembang, Polisi Amankan Baju dan Pakaian Dalam Korban

Tampang RH (47) ayah rudapaksa anak kandung di Palembang diketahui setelah polisi Unit 2 Reknata Subdit IV Ditreskrimum Polda Sumsel meringkus pelaku.

Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/FRANSISKA KRISTELA
Tampang RH (47) ayah rudapaksa anak kandung di Palembang, saat ini diperiksa polisi Unit 2 Reknata Subdit IV Ditreskrimum Polda Sumsel, Kamis (22/12/2022). 

"Benar, pelaku sudah kami tangkap siang tadi, pada pukul 13.00 WIB di rumahnya," ujarnya, Kamis (22/12/2022).

Baca juga: Jembatan Ampera Ditutup Sementara Saat Malam Tahun Baru 2023, Jam Berapa, Ini Kata Kapolda Sumsel

Untuk saat ini pelaku yang sudah diamankan dibawa ke Polda Sumsel dan kata Try, pelaku sedang dilakukan pemeriksaan oleh penyidik.

"Saat ini pelaku sedang diperiksa, nanti akan kami sampaikan kembali," tutupnya.

Kronologis Ayah Lakukan Asusila Anak Kandung

Seorang ayah dilaporkan ke polisi karena tega melakukan tindakan asusila ke anak kandung di Palembang, Selasa (20/12/20-22). 

Korban remaja putri usia 16 tahun inisial I yang berkebutuhan khusus.

Korban dipaksa melakukan tindakan asusila hubungan layaknya suami istri dengan ayahnya.

Tak hanya itu korban juga pernah dipaksa melayani pria hidung belang teman pelaku.

Ayah asusila anak kandung ini terjadi di Jalan Kamboja, Kelurahan 20 Ilir Kecamatan Ilir timur I Palembang Sumsel.

Kronologis awal sang ibu mengetahui mengenai anak telah mengalami tindakan asusila oleh sang suami lantaran adanya postingan foto anak yang tak mengenakan pakaian dan disebarluaskan.

"Bapak itu memfoto anak ini dengan menggunakan hp ini anak, tidak tahu bagaimana bisa foto itu bisa menyebar ke kalangan masyarakat setempat," ujar ibunya inisial W.

Pada saat anak tersebut diajak bicara oleh sang ibu tentang peristiwa yang dialaminya sang anak I (16) tidak mau cerita dengannya.

"Jadi pada saat saya tahu foto-foto itu menyebar di masyarakat, saya mencoba untuk mengajak I berbicara. Namun, dia tidak mau berbicara karena pada saat itu ada ayahnya yang masih di rumah jadi dia takut," ujarnya.

Karena sang anak yang juga memiliki kebutuhan khusus, maka sang ibu meminta bantuan dari Dinas Sosial dan mengajak anak pergi dari tempat itu untuk diajak berbicara.

"Jadi kami dari Dinas Sosial mencoba untuk mengajak I berbicara mengenai apa yang dialami. Kami mencoba membujuk dan mengajaknya pergi jauh dari rumah tersebut dan barulah dia mau bercerita secara terbuka," ujar Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Ilir Timur I Nurhasanah saat ditemui. Selasa,(20/12/2022).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved