Liputan Khusus Tribun Sumsel

LIPSUS: Tutup Nopol Hindari ETLE, Pengendara Membandel, Tanpa Tilang Manual Pelanggar Marak 1

Sejak ditariknya tilang manual pelanggaran meningkat. Berbonceng tiga, tidak menggunakan helm, melawan harus, nopol sengaja ditutup, knalpot racing.

Editor: Vanda Rosetiati
DOK TRIBUN SUMSEL
Liputan khusus Tribun Sumsel tilang manual dilarang. Sejak ditariknya tilang manual pelanggaran meningkat. Berbonceng tiga, tidak menggunakan helm, melawan harus, nopol sengaja ditutup, knalpot racing. 

"Dari tanggal 1 Desember sampai tanggal 16 Desember 2022 ada sekitar 124 pelanggaran yang tercatat oleh kami. Pelanggaran ini terjadi tersebar di Kota Palembang terutama sepeda motor, " ujar Kakum kepada Tribunsumsel, Jumat (16/12/2022).

Kakum menuturkan, dari hasil pantauan di lapangan pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara sepeda motor diantaranya tidak menggunakan helm, melawan arus, bahkan ada yang memakai nopol palsu untuk mengelabuhi kamera ETLE.

Berbagai akal digunakan pengendara sepeda motor untuk menghindari kamera ETLE misalnya menutup plat nopol dan menggunakan nopol palsu.

"Pengendara yang melanggar kami tegur dan diminta pakai helm atau juga kami suruh putar arah dan jangan melawan arus. Bahkan beberapa temuan kami ada yang memakai plat nopol palsu untuk menghindari ETLE, " ungkapnya.

Kakum menjelaskan mekanisme penilangan secara mobile oleh anggota yakni dengan mengirim foto pelanggaran ke Front Office Dirlantas Polda Sumsel yang mengelola ETLE. Kemudian dari situ akan dipilah kembali.

"Pelanggaran yang tertangkap oleh anggota di lapangan akan dikirim ke Front Office kemudian akan dipilah lagi. Barulah nanti surat tilang akan dikirimkan ke alamat melalui kantor pos, " jelasnya.

Tak Pakai Helm Depan Polisi

Semenjak Satlantas Polres Lubuklinggau tidak lagi menggelar tilang manual angka pelanggar lalu lintas di Kota Lubuklinggau Sumsel meningkat.

Hal tersebut disampaikan Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi melalui Kasatlantas, AKP Agus Gunawan Setyahadi pada wartawan.

"Pelanggar lalu lintas otomatis meningkat, masyarakat bisa lihat sendiri kondisinya sekarang, banyak pelanggar kasat mata (tidak pakai helm) ," ungkapnya, Jumat (16/12/2022).

Menurutnya semenjak tidak lagi melakukan tilang manual banyak masyarakat dan pelajar di Kota Lubuklinggau semakin terang-terangan melakukan pelanggaran.

"Saya keliling hampir setiap sore, baik jalur utama maupun jalur lainnya banyak sekali pelanggar, terutama anak sekolah tidak pakai helm, untuk penindakannya kita paling foto dan tegur secara langsung," ujarnya.

Untuk kembali melakukan tilang manual tidak mungkin, karena kendalanya, sampai saat ini belum ada instruksi dari pusat kembali memberlakukan tilang manual.

"Dengan adanya polisi saja masyarakat ini masih acuh. Solusinya karena tidak bisa menilang, pelanggar hanya kita berhentikan diberi himbauan, sudah sangat banyak sekali yang kita tegur tapi masyarakat kita ini kalau tidak ditindak ya begitulah (jera)," ungkapnya.

Sebagai antisipasi semakin meningkatnya pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas, pihaknya giat melakukan sosialisasi dan himbauan ke masyarakat dan sekolah-sekolah.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved