Berita Palembang
Sosok Nanda Korban Pembunuhan di Orgen Tunggal Rumah Susun Palembang, Baik Tidak Neko-neko
Sosok Nanda remaja korban pembunuhan di orgen tunggal rumah susun Palembang semasa hidup dikenal orang baik tidak neko-neko.
Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Vanda Rosetiati
Sesampainya di sana korban bertemu sang adik, namun tak lama berselang terjadi keributan di lokasi.
"Mereka itu panik, jadi langsung ikut lari saat terjadi keributan itu," ujarnya.
Namun pada saat lari itu, korban sempat terjatuh sehingga korban dipukuli oleh pelaku hingga babak belur.
"Kalau dari informasi yang ikut memukul itu ada tiga orang tapi yang menusuk korban itu ada satu," imbuhnya.
Melihat Nanda dalam kondisi bersimbah darah, adik dan sepupunya segera membawa Nanda ke rumah sakit AK Gani untuk mendapat pertolongan.
"Sempat dibawa ke rumah sakit dan almarhum masih dalam keadaan hidup. Namun karena luka tusuk yang berada di belikat dan mengenai jantung, nyawa almarhum tidak tertolong lagi," ujarnya
Situasi di rumah korban sendiri Ibu Almarhum Idah (42) masih dalam kondisi terpukul dan menangis karena anaknya meninggalkan dirinya.
Rencananya Nanda akan di kebumikan di TPU Gandus sebelah makam kakeknya.
Almarhum juga merupakan tamatan SMA yang bekerja di Semarang dan pulang ke Gandus Palembang lantaran kakeknya meninggal tenggelam serta sempat diberitakan karena kakeknya tersebut meninggal dan ditemukan di dermaga Hoktong.
Pelaku Penusukan Dikejar
Acara organ tunggal di Palembang kembali memakan korban.
Seorang pemuda bernama Nanda (18) meninggal dunia, usai menjadi korban penusukan saat menonton orgen tunggal.
Tragedi penusukan di acara orgen tunggal tersebut terjadi di rumah susun kota Palembang. Minggu, (5/12/2022)
Korban yang masih remaja dikabarkan meninggal dunia akibat luka tusuk yang dialaminya.
"Untuk korban sendiri bernama Nanda yang berumur 18 tahun," ujar Kapolsek Ilir Barat I Kota Palembang, Kompol Rian Suhendi S.IK, saat di konfirmasi wartawan tribunsumsel Senin, (5/12/2022).
