Liputan Khusus Tribun Sumsel

LIPSUS: Istri dan Anak Tidak Terpapar, Kisah ODHA di Palembang, Terinfeksi Jarum Suntik Napza (1)

R bukan nama sebenarnya, merupakan Orang Dengan HIV (ODHIV) dulunya dikenal orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Namun istri dan anaknya tidak terpapar.

Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL
Liputan Khusus Tribun Sumsel, kisah R bukan nama sebenarnya, merupakan Orang Dengan HIV (ODHIV) meski R ODHA tetapi istri dan anaknya tidak terpapar. 

Salah satu pemeriksaan yang dijalani adalah tes HIV dan ternyata setelah menunggu, hasilnya Sari dinyatakan positif. Sedangkan suaminya negatif.

Guna memastikan kebenaran hasil uji virus HIV tersebut, Sari memeriksakan kesehatannya ke salah satu rumah sakit di Singapura.

"Saya memeriksakan diri secara komprehensif untuk mencari pendapat lain, dan berharap hasilnya negatif. Tetapi hasil pemeriksaan menyeluruh di rumah sakit tersebut, juga positif HIV," katanya.

Menurutnya, mengetahui sang istri positif HIV, sang suami tidak hanya memberikan dukungan semangat tetapi juga membiayai semua kebutuhan pengobatan dirinya.

Bahkan selama setahun-an Sari terpaksa pulang pergi Palembang ke Jakarta untuk konsultasi dan berobat di RS Cipto Mangunkusumo di Jakarta.

Dari konsultasi dengan dokter tersebutlah, ia mendapat pencerahan kemungkinan dirinya terpapar HIV akibat tidak sterilnya peralatan layanan kesehatan yang dijalani beberapa waktu sebelumnya.

"Saya memang melakukan perawatan gigi dengan memasang briket gigi.
Padahal saya telah memilih fasilitas layanan yang terbilang cukup mahal. Namun, ternyata justru terpapar virus HIV," ungkapnya

Awalnya, Sari mengaku sulit untuk menyampaikan kondisinya yang positif terinfeksi HIV kepada keluarga. Namun berkat, suaminya dirinya pun bercerita kepada ayah dan keluarga inti lainnya.

"Dukungan suami yang waktu itu berada di luar negeri, menjadi semangat saya untuk menyampaikan kepada keluarga," kata Sari sambil mengenang suaminya yang telah meninggal tahun 2015.

Kini Sari hidup bahagia bersama tiga orang anaknya, meskipun bukan anak biologis.

Pesannya, jujurlah pada calon pasangan atau pasanganmu saat kamu dinyatakan positif HIV. Dengan jujur kepada pasangan maka pencegahan HIV dapat dilakukan.

Membuka Diri

Sementara itu hal yang sama juga diungkapkan A, dengan membuka diri, maka masyarakat pun akan melihat kalau penyintas bisa hidup normal karena penularan pun tidak semudah virus-virus lain.

"Stigma dan diskriminasi terhadap penyintas pun diharapkan akan terkikis.
Namun memang sulit, cuma berharap stop stigma dan diskriminasi," kata A

A menceritakan, bahwa ia dinyatakan positif HIV pada 2005. Penyebabnya karena jarum suntik, sebab dulunya ia mantan pengguna narkoba Napza.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved