Berita Nasional
Deretan Kisah Satu Keluarga Tewas Usai Diracun Keluarganya, ada Dhio yang Racun Ayah, Ibu, dan Kakak
Berikut deretan kisah satu keluarga dibunuh karena diracuni keluarga sendiri.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Slamet Teguh
Dikutip Kompas.com, seorang perempuan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, berinisial DA tega meracuni mertuanya, NN (AF) dengan racun biawak.
DA memasukkan racun biawak sebanyak 1 sendok makan ke masakan pindang salai yang selanjutnya disantap oleh mertuanya, NN hingga meninggal dunia dengan mulut berbusa.
Tapi ada yang menarik terkait dengan kejadian tersebut karena beredar video pengakuan pelaku DA (45) yang mengatakan bahwa sebenarnya yang akan ia racuni bukan mertuanya, NN (61), tetapi suaminya, AF alias Otong.
Kapolsek Tulung Selapan AKP Eko Eko Suseno dihubungi melalui sambungan telepon mengatakan, memang ada pengakuan dari DA bahwa ia sebenarnya ingin meracuni suaminya, AF alias Otong.
Tidak hanya NN, tiga ekor kucing juga jadi korban dalam kejadian itu.
Perbuatan DA diduga didasari rasa kesal dan sakit hati karena sering bertengkar dengan mertuanya. DA akhirnya diamankan oleh aparat Polsek Tulung Selapan dan terancam hukuman 12 tahun penjara.
3. Anak Bungsu Tega Meracuni Satu Keluarga Hingga Tewas di Magelang
Dikutip Kompas.con, kasus keluarga di Kabupaten Magelang tewas diracun ini terjadi Senin (28/11/2022).
Para korban adalah ayah Abas Ashari (58), ibu Heri Riyani (54), dan anak pertama bernama Dea Khairunisa (25).
Tubuh korban ditemukan di tiga kamar mandi berbeda di rumahnya, Jalan Sudiro Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa/Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Berdasarkan penyelidikan polisi, korban ternyata diracun oleh Deo Daffa yang merupakan anak kedua Abas Ashar dan Heri Riyani. Polisi kini telah menetapkan Deo sebagai tersangka.
Polisi berhasil membongkar kasus ini usai menemukan sejumlah kejanggalan saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Salah satunya ialah tersangka menolak jenazah para korban diotopsi. Padahal, keluarga lainnya mengizinkan.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Kepolisian Daerah (Polda) Jateng dr Sumy Hastry Purwanti mengatakan, berdasarkan hasil otopsi terhadap dua jenazah, ditemukan tanda-tanda kerusakan organ tubuh yang disebabkan zat kimia berbahaya.
Bahkan, organ dalam lainnya, seperti otak, jantung, hati, paru-paru, dan usus juga rusak.
Plt Kapolresta Magelang AKBP Muchamad Sajarod Zakun menjelaskan, tersangka memasukkan racun ke minuman teh dan kopi yang disajikan ibunya.