Berita Nasional
Sosok Briptu Lasmito, Anggota Polri Korban Helikopter Jatuh di Belitung, Ternyata Pengantin Baru
Tim SAR kembali menemukan satu jasad anggota Polri yang jadi korban helikopter jatuh di perairan Bukulimau, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung,
TRIBUNSUMSEL.COM - Tim SAR kembali menemukan satu jasad anggota Polri yang jadi korban helikopter jatuh di
perairan Bukulimau, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, kembali ditemukan tim gabungan, Selasa (29/11/2022).
Jasad tersebut adalah Briptu Moch Lasminto, yang merupakan Co-Pilot dari Helikopter 105/P-1103 milik Korps Polairud Baharkam Polri.
Terungkap fakta pula bahwa Briptu Moch Lasminto adalah pengantin baru yang menikah sekitar 7 bulan lalu.
Baca juga: BREAKING NEWS Viral Video Perempuan Diduga Lompat dari Atas Jembatan Ampera, Tinggalkan Motor Tas
Untuk diketahui, jasad Briptu Lasminto ditemukan pukul 09.45 WIB dalam kondisi mengapung di tengah lautan.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang I Made Oka Astawa mengonfirmasi kebenaran tersebut.
Oka mengatakan, Briptu Lasminto ditemukan diatas permukaan laut.
"Jadi sesuai rencana tujuh sektor kami gunakan dalam pencarian ini, membuahkan hasil," kata Oka kepada wartawan," Selasa (29/11/2022).
Oka menjelaskan setelah menemukan korban itu, korban langsung di evakuasi ke pelabuhan ASDP untuk selanjutnya dibawa ke RSUD Muhammad Zein Belitung Timur.
korban dievakuasi tim search rescue unit (SRU) Kapal 1402 dengan titik koordinat 02° 49'42.95" S 108° 23'44.56" E.
Lokasi penemuan korban tak jauh dari pos pelabuhan ASDP Manggar, Belitung Timur.
Diketahui saat ditemukan jenazah masih menggunakan wearpack biru atau seragam Polairud Polri.
Pada leher jenazah tersebut menempel pelampung kuning.
Seluruh bagian tubuh korban, sudah memutih.
Sementara itu kaki kanan korban juga masih menempel sepatu hitam, sedangkan kaki kiri tanpa menggunakan alas kaki. Seluruh bagian tubuh korban, sudah memutih.
Lebih lanjut sosok Briptu Moch Lasminto merupakan Copilot Pelaksana Lanjutan Ditpoludara.
Dia adalah personel kepolisian yang baru tujuh bulan menikah.
Jasad korban ditemukan bertambah
Dengan ditemukannya jasad Briptu Moch Lasminto (Co-Pilot), maka ada dua korban yang telah ditemukan.
Diberitakan sebelumnya kru helikopter atas nama Bripda Khoirul Anam.

Jasad Bripda Anam ditemukan di Pantai Burung Mandi, Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur, pada Senin (28/11/2022) pagi.
Atas hal ini Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Yan Sultra melalui Kabid Humas Polda Bangka Belitung Kombes Pol Maladi, mengonfirmasi kebenaran tersebut.
Dirinya mengatakan dari empat kru helikopter polisi satu ditemukan bernama Bripda Anam.
"Untuk kita ketahui bahwa ada empat awak di dalam helikopter. AKP Arif Rahman Saleh Capt Briptu Lasminto, Aipda Joko M, dan Bripda Anam. Yang ditemukan jenazahnya telah meninggal dunia Bripda Anam," kata Kabid Humas Polda Bangka Belitung Kombes Pol Maladi, Senin (28/11/2022) di Mapolda Bangka Belitung.
Dia mengatakan jenazah Bripda Anam yang ditemukan dalam kondisi utuh menggunakan seragam Polri dan kini telah dievakuasi ke RSUD Manggar, Belitung Timur.
"Kondisi jenazah utuh, sudah ditemukan dalam meninggal dunia informasi pada hari ini. Anggota itu berasal dari Baharkam Polri BKO di Polda Kalteng. Untuk tiga kru lainnya masih dalam pencarian, semoga semuanya ditemukan," ungkap Maladi.
Dengan demikian tersisa dua korban yang masih hilang yakni AKP Arif Rahman Saleh (Capt Pilot) dan AIPDA Joko Mudo (teknisi).
Kronologi Helikopter Jatuh
Berdasarkan laporan Kantor SAR Pangkalpinang, ada dua helikopter terbang dari Pangkalan Bun menuju Bandara Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, Bangka Belitung pukul 13.00 WIB.
Kemudian, pukul 13.26 WIB, satu helikopter berkomunikasi dan menanyakan ke AirNav Tanjung Pandan apakah ada komunikasi dengan P-1103.
AirNav menjawab tidak ada komunikasi dengan P-1103.
Hingga helikopter P-1113 landing di Tanjung Pandan, tidak ada komunikasi alias lost contact dengan helikopter P-1103.
Posisi hilang kontak helikopter tersebut adalah di Perairan Bukulimau, Manggar dengan jarak 30 NM atau 55,56 KM dari ARP Bandara Hanandjoeddin.
Helikopter tersebut mengangkut empat anggota polisi, yaitu AKP Arif Rahman Saleh (capt), Briptu Lasminto, Aipda Joko M, dan Bripda Anam.
Kejadian hilangnya helikopter itu berawal saat dua helikopter milik Baharkam Polri terbang dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dengan tujuan Tanjung Pandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Minggu siang.
Diduga Akibat Cuaca Buruk
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Ahmad Ramadhan mengatakan pada posisi 39nm sebelum Tanjung Pandan, helikopter P-1113 melaporkan untuk naik ke ketinggian 5.000 kaki.

Hal tersebut dilakukan karena mereka berhadapan dengan cuaca buruk.
Namun, tidak demikian dengan helikopter P-1103 yang hilang kontak ini.
Sang pilot justru melaporkan bahwa helikopternya gagal menaikkan ketinggian dan terus turun menuju ketinggian 3.500 kaki.
"Pada pukul 14.00 WIB, captain pilot helikopter P-1113 berusaha memanggil crew helikopter P-1103 melalui frekuensi radio helikopter, namun tidak ada jawaban," kata Ramadhan.
Kesaksian nelayan
Nelayan bernama Sobri Wasolat menemukan tiga kursi berwarna biru dongker dengan tulisan Polisi Udara saat pulang memancing di tengah laut.
Kursi tersebut diduga milik helikopter Polri registrasi P-1103 yang hilang kontak dan diduga jatuh di perairan laut Bukulimau Belitung Timur pada Minggu (27/11/2022) siang.
Baca juga: Motif Anak Racuni Keluarganya di Magelang, Dipicu Sakit Hati Kini Terancam Hukuman Mati
Baca juga: Sadisnya Dhio Anak Bunuh Orang Tua & Kakak Kandung di Magelang, Ternyata Dua Kali Rencanakan Aksinya
"Kursi ini saya bawa dan simpan di rumah saya," kata Sobri yang juga Ketua RT di Desa Baru, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, kepada Posbelitung.co Minggu (27/11/2022) malam.
Menurutnya, kursi tersebut ditemukannnya di tengah laut.
Sobri sendiri tidak mengetahui terkait kursi yang ditemukannya itu.
Dia mengatakan sudah memberikan informasi terkait penemuan kursi tersebut ke Bhabinkamtibmas untuk diteliti lebih lanjut.
"Tadi siang sekitar pukul 14.00 WIB saya menemukan kursi-kursi itu. Saat sampai daratan baru tahu saya kalau ada helikopter jatuh," kata Sobri kepada posbelitung.co,
Sobri menceritakan saat itu di tengah laut sedang hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Selesai hujan tiba-tiba ia menemukan tiga kursi bertuliskan Polisi Udara.
Dia sendiri tidak mendengar suara ledakan ataupun suara yang menandakan bahwa ada helikopter jatuh.
Meski demikian, dia mengaku sempat melihat helikopter terbang di atasnya.
"Kami saat itu banyak juga kater yang mau pulang, jadi pasti melihat semua. Cuma saat itu hanya ada satu helikopter mengarah ke Tanjungpandan," kata Sobri.
Artikel ini telah tayang di Bangka Pos dan Tribunnews
Baca berita menarik lainnya di Google News