Berita Selebriti
Konser Rossa di PSCC Palembang Disebut Overcapacity, Promotor Protes, Ini Klarifikasi Kapolrestabes
penonton Konser penyanyi Rossa di PSCC Palembang meluapkan kekecewaan lantaran tak bisa masuk karena dianggap telah overcapacity. Para penonton tidak
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Alfreno menyampaikan kronologi polisi melarang sejumlah penonton untuk masuk ke gedung PSCC dengan menunjukkan bukti checker penonton yang telah melebihi 3000 penonton.
Namun bukti yang diberikan petugas polisi merupakan alat checker manual yang tertulis 3400 penonton.
"Kejadian pertama, Tepatnya sekitar jam 20:00 WIB, pihak Polrestabes Palembang mempersulit kami dengan tidak membolehkan penonton yang sudah membeli tiket memasuki area konser, dengan alasan kami sudah over capacity karena checker mereka sudah menghitung bahwa ada 3400 penonton pembeli tiket. Waktu ditanya buktinya, mereka memberikan checker yang manual. Bukan system," ungkapnya.
Ternyata ketika dicek ulang ticket management system, terhitung hanya mendapat 2432 penonton.
"Ironis bukan? polisi yang selalu meminta bukti eh sekalinya dimintain malah begitu. Kami pada saat itu langsung cek ulang ticket management system yang kami pakai, dan peraturan nya adalah kami selalu scan barcode yang ada di gelang konser untuk mencatan berapa orang yang sudah Masuk," katanya.
Baca juga: Diam-diam Menikah, Inilah Potret Momen Pernikahan Teddy Syach dengan Anne Kurniasih
Alfreno juga menunjukkan gambar bukti keempat dashboard ticket management system mereka yang menyatakan jika total keseluruhan penonton yang sudah memasuki gedung komser baru ada 2125 orang yang sudah di scan barcodenya.
Kekecewaan penonton semakin geram lantaran beredar foto para aparat polisi tengah menonton di atas tribun menyaksikan konser Rossa.
"Kejadian ini membuat pembeli tiket tidak diperbolehkan masuk dan akhirnya menyalahkan promotor, padahal sebenernya masih bisa masuk. Satu hal yang memperburuk situasi ini adalah di waktu yang bersamaan, oknum polisi ada yang dengan enaknya masuk tanpa di hadang, ya katanya dia petinggi di polisi (Polda Sumsel), ini tidak adil," katanya.
"Oh iya, polisi tidak peduli dengan report ticketing management system yang kita pakai karena hanya punya mereka yang mereka pedulikan, padahal ticketing management system kita dipakai hampir semua event yang ada di Indonesia dan terbukti akurat." ungkap Alfreno.
Alfredo mengunggah sebuah bukti dimana salah satu team promotor bertanya kepada pria yang masuk tanpa ticket.
Ternyata pria menjawab jika mereka adalah mengatasnamakan bahwa mereka dari orang Polda Sumsel yang dengan santai masuk tanpa menggunakan tiket.
Tampak petugas kepolisian menikmati acara dan katergori yang terjual di tempat duduk Gold, dan Silver.
Atas ramainya pengaduan tersebut, pihak promotor menilai jika jika aparat kepolisian lebih mendukung penuh acara di beberapa kota sebelumnya ketimbang Palembang.
"Kota - kota sebelumnya, Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, dan Lampung semua aparat kepolisian sangat supportive dan membantu acara ini sampai kelar, terima kasih banyak kepada pihak yang terkait. Hanya dari Polrestabes Palembang saja yang seperti ini," pungkasnya.
Atas kehebohan tersebut, beberapa akun centang biru turut memberikan reaksi di kolom komentar.