Apa Itu Kejahatan Skimming ATM, Samapta Polres OKU Timur Bagikan Tips Cara Menghindarinya

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Sebagian orang mungkin masih belum apa tentang skimming.

Skimming adalah tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal.

Seperti diketahui, kejahatan dengan cara skimming pada mesin-mesin ATM sering terjadi di Indonesia.  

Baca juga: Jadwal Samsat Keliling di Ogan Ilir 2022, Hari dan Jam Operasional

Baca juga: Cara Ajukan KUR BSB Bagi Petani dan Peternak di Banyuasin, Bisa Pinjam Sampai Diatas Rp50 Juta

Untuk itu, Satuan Samapta Polres OKU Timur Polda Sumsel yang dipimpin oleh AKP Jumeidi, melakukan patroli dan pengecekan pada mesin-mesin ATM yang ada di wilayah hukum Polres OKU Timur.

Hal ini bertujuan agar masyarakat Kabupaten OKU Timur dapat terhindar dari bahaya skimming.

Kapolres OKU Timur AKBP Nuryono melalui AKP Jumeidi berpesan kepada seluruh masyarakat Kabupaten OKU Timur untuk selalu berhati-hati serta memeriksa terlebih dahulu mesin ATM sebelum menggunakannya agar terhindar dari bahaya skimming.

Ia menjelaskan yang harus diperhatikan bagi masyarakat agar terhindar dari skimming adalah mengecek lebih dulu mulut atau tempat memasukan kartu ATM.

"Apabila ada benda kecil-kecil seperti kamera tertempel di mulut ATM, lebih baik masyarakat pindah tempat mencari ATM yang lain," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Sumsel, Minggu (27/11/2022).

Kemudian, lanjut Jumeidi, sangat penting bagi masyarakat untuk menjaga kerahasiaan PIN ATM walaupun dalam kondisi sendirian saat transaksi di mesin ATM.

Baca juga: PN Baturaja Cek Lokasi Sengketa, PT MHP Janji Ganti 118 Hektare Lahan Warga Pulau Negara OKU Timur

"Hati-hati nomor pin, walaupun sendirian alangkah baiknya tutupi pakai tangan, sebab skimming itu bisa merekam," jelasnya.

Selanjutnya apabila masyarakat merasa curiga kartu ATM miliknya terkena skimming sebaiknya masyarakat segera melapor.

"Juga perlu dilakukan pengecekan secara berkala untuk mengetahui apakah ada transaksi mencurigakan," tutupnya.

Baca berita menarik lainnya di Google News