Berita Banyuasin
Jalan Rusak ke Desa Kuala Puntian Banyuasin, Warga Gugah Perusahaan Peduli Lewat CSR
Jalan ke Desa Kualo Puntian Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin kondisinya rusak, warga berharap menggugah perusahaan peduli lewat dana CSR.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Jalan ke Desa Kualo Puntian Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin kondisinya rusak, warga berharap serta menggugah perusahaan peduli lewat dana Corporate Sosial Responsibility (CSR).
Keluhan juga aspirasi warga ini disampaikan saat menerima kunjungan anggota Anggota DPRD Banyuasin M Nasir, Jumat (25/11/2022).
Apalagi permintaan ini cukup beralasan karena cukup banyak perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut.
Berada paling ujung di Kecamatan Tanjung Lago ini, Desa Kualo Puntian memang bisa di akses melalui jalur darat.
Tetapi, untuk sampai ke desa ini harus membutuhkan waktu yang cukup lama.
Setidaknya, 2.5 jam baru bisa sampai ke lokasi yang berjarak 40 kilometer dari ruas jalan utama tersebut.
Baca juga: Buronan Kabur 8 Tahun Kasus Pembunuhan Ditangkap Polsek Bayunglencir Polres Muba, 1 Pelaku Masih DPO
Namun, bukan hanya jauh tetapi medan yang harus dilalui terbilang cukup sulit.
Ketika hari hujan, maka jalan yang akan dilalui berlumpur dan rusak. Karena, jalan menuju ke desa ini masih tanah merah.
Bila tidak piawai, maka mobil akan selip ban. Mobil yang digunakan juga harus dobel dan tinggi, sehingga tidak tersangkut ketika melintas di jalan yang becek.
Meski berada di paling ujung Kecamatan Tanjung Lago, ternyata desa ini terbilang cukup maju.
Salah satunya, terlihat dari tower selular yang berdiri kokoh di tengah-tengah desa.
Saat ditemui, sejumlah warga berharap agar jalan menuju ke desa mereka bisa diperbaiki. Dengan jalan yang bagus, mereka bisa mengeluarkan hasil bumi dengan mudah.
Kades Desa Kualo Puntian Randy SIkom menuturkan, bila di desa Kuali Puntian terbilang cukup banyak hasil bumi. Namun, akses jalan yang kurang memadai membuat warga kesulitan untuk mengeluarkannya.
"Di sini, banyak sekali perusahaan, tetapi sama sekali tidak ada yang memberikan CSR. Padahal, bila ada CSR setidaknya dapat meringankan untuk pembangunan jalan," katanya, Sabtu (26/11/2022).
Selain itu, menurut Randy, jarak yang lebih kurang 40 kilometer menuju ke desa mereka sangat jadi penghalang untuk warga keluar.
Dari itulah, ia berharap ada solusi setidaknya dengan bantuan CSR bisa memperbaiki akses jalan yang buruk.
"Kami juga bisa berharap, adanya dana desa untuk digunakan dalam pembangunan jalan lintas. Bila ada kebijakan ini, setidaknya kami bisa memanfaatkan dana desa untuk perbaikan jalan menuju desa kami," pungkasnya.

Sedangkan Anggota DPRD Banyuasin M Nasir mengungkapkan bila ini harus menjadi perhatian pemerintah. Harusnya, dapat ada pemerataan dalam pembangunan akses jalan desa.
"Untuk dana aspirasi saya, hanya mampu untuk membangun jalan di dalam desa saja. Di sini, kami akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten, agar pembangunan bisa lebih merata terutama di desa pelosok," katanya.
Sedangkan, untuk pembangunan dermaga sandar bagi perahu atau speedboat di Desa Kualo Puntian, menurut Nasir ia bisa berkontribusi membangunnya menggunakan dana aspirasi miliknya.
"Harus bersama-sama baik itu pemerintah kabupaten, legislatif hingga perusahaan. Sehingga, desa yang berada di pelosok juga bisa tersentuh pembangunan terutama akses jalan," pungkasnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news