Berita Nasional
48 Jam Tertimbun Reruntuhan Gempa Cianjur Bocah 5 Tahun Selamat, Ibu Teriak Histeris
Seorang bocah 5 tahun ditemukan dalam kondisi selamat setelah 48 jam tertimbun di reruntuhan bangunan roboh akibat gempa Cianjur, Jawa Barat.
Sementara itu, sebanyak 151 orang dilaporkan masih hilang.
Kemudian, 1.083 orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Baca juga: Isi Ponsel Satu Keluarga Tewas di Kalideres Diungkap Polisi, Banyak Chat Emosi Bersifat Negatif
Baca juga: Akui DPR Bodoh Mitigasi, Alasan Roberth Rouw Tertawakan Reaksi Kepala BMKG Saat Gempa
Pengungsi Butuh Bantuan
Para pengungsi gempa di Cianjur sangat membutuhkan bantuan selimut dan bahan pangan untuk mendukung kehidupan mereka selama menginap di tenda-tenda pengungsian.
Hendi Supyandi (26) warga Kampung Margaluyu, RW 19, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, mengungkapkan, ada puluhan kepala keluarga yang mengungsi dan tidur di pinggir rel kereta api, sejak Senin (21/11/2022) kemarin, dengan memanfaatkan peralatan seadanya.
Sudah dua malam ini mereka tidur beratapkan langit dengan hawa dingin yang menusuk.
Dengan tenda seadanya yang dibuat, ratusan warga menahan hawa dingin saat malam hari sambil meringkuk beralas tikar tipis.
"Warga gotong royong mendirikan tenda dari terpal seadanya, yang diikat pakai tali plastik ke tiang di pinggir rel kerata," ujarnya kepada tribunjabar.id, Selasa (22/11/2022).
Dia mengatakan, warga yang mengungsi dan tidur di pinggir rel kerata api sudah mendapatkan bantuan berupa roti, air mineral tapi kini stoknya sudah mulai menipis.
"Baru tadi pagi sama maghrib dapat bantuan dari warga sekitar, dan PMI juga relawan, tetapi kini stoknya sudah mulai menipis jadi kita masih membutuhkan bantuan bahan pokok," ucapnya.
Dia mengatakan, saat ini para pengungsi membutuhkan bantuan selimut dan tenda darurat. Karena terpal yang menutupi puluhan pengungsi masih belum layak ditambah kondisi angin berembus kencang.
"Ini kan posisinya cuman atasnya saja yang ditutupi terpal, ditambah kondisi sekarang anginnya cukup kencang, banyak juga bayi dan anak di sini," katanya.
Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada petugas atau relawan untuk mengarahkan para warga untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Tribunnews
Baca berita lainnya di Google News