Berita Nasional

Korban Gempa Cianjur Terus Berdatangan, RSUD Cimacan Kewalahan : Butuh Bantuan

Banyaknya pasien korban gempa yang terus berdatangan membuat petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan, Kabupaten Cianjur.

TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan kewalahan menangani korban gempa Cianjur yang terus berdatangan, Selasa (22/11/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Banyaknya pasien korban gempa yang terus berdatangan membuat petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan, Kabupaten Cianjur.

Tenaga medis di RSUD Cimacan membutuhkan bantuan untuk menangani merawat pasien.

Diketahui, hingga Senin pukul (21/11/2022) malam, tercatat sebanyak 162 orang meninggal dunia akibat gempa Cianjur.  

Baca juga: VIRAL Ayah Pangku Anak yang Meninggal Korban Gempa Cianjur, Dipeluk Warga, Rumah Rata dengan Tanah

Gempa itu juga mengakibatkan ratusan orang mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

RSUD Cimacan sendiri memberikan perawatan kepada 237 orang yang mengalami luka-luka.

Tenaga medis pun terus mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memberikan pertolongan kepada para korban.

Koordinator Lapangan Medis RSUD Cimacan, Rizky Utama mengatakan, petugasnya saat ini mulai kelelahan karena menangani pasien dengan jumlah yang besar sejak kemarin.

Ia mengatakan pihaknya membutuhkan bantuan tenaga medis dari wilayah sekitar untuk membantu penanganan terhadap para korban gempa.

"Tenaga medis sempet kualahan karena anak-anak ini long shift, terus yang dari Cianjur juga engga bisa kesini dan sudah mulai keteteran tenaganya, jadi butuh bantuan tenaga lagi," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022).

Meski begitu, untuk fasilitas pelayanan seperti bed, hingga obat-obatan semuanya aman terkendali untuk mencukupi kebutuhan pasien.

"Untuk obat-obatan insya allah semua memadai, untuk tempat tidur insya allah cukup," tandasnya.

Dari pantauan TribunnewsBogor.com, saat ini situasi di RSUD Cimacan sudah tak se mencekam hari kemarin, ambulans yang sebelumnya hilir mudik mengangkut pasien untuk diantarkan ke RSUD Cimacan, kini situasi tersebut sudah tak terlihat lagi.

Pun begitu, petugas medis tetap beriaga 24 jam dan juga di area rumah sakit juga tersedia tenda darurat untuk korban gempa bumi kemarin. 

Baca juga: Mayat Diberi Susu Hingga Rambut Disisir, Sederet Perilaku Tak Wajar Satu Keluarga Tewas di Kalideres

Update Total Korban

Hingga Senin (21/11/2022) pukul 20.00 WIB, BPBD Kabupaten Cianjur mencatat sebanyak 162 orang meninggal dunia akibat gempa Magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat.

Data dari BPBD Kabupaten Cianjur menyebutkan, selain korban meninggal dunia tercatat 326 orang luka-luka dan 13.784 orang mengungsi.

Selain itu tercatat juga 2.345 rumah dan bangunan mengalami rusak.

Selain itu ada 2-3 lokasi jalan yang terisolasi.

Sementara jalan nasional dilaporkan sudah kembali normal.

Dilaporkan juga dua gardu listrik padam dan hanya satu yang berfungsi.

Hingga saat ini pendataan dan evakuasi masih terus dilakukan bersama tim SAR Gabungan.

Waspada Gempa Susulan

Sebelumnya Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa gempa susulan masih dirasakan di lapangan.

Namun, ia memastikan bahwa kekuatan gempa susulan itu lebih kecil dari gempa sebelumnya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada warga di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya untuk tetap waspada dan mengungsi apabila dirasa rumah tempat tinggap belum aman atau berbahaya.

"Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada warga di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya untuk mengungsi apabila dirasa rumahnya masih belum aman dari bahaya gempabumi," kata Abdul Muhari, Senin petang.

"Warga diimbau untuk tetap waspada akan adanya potensi gempa susulan," paparnya.

Kondisi gelap ini dikarenakan aliran listrik padam. Gempa berdampak kerusakan amat sangat besar di Cianjur.

Meski dalam kondisi gelap gulita, evakuasi terhadap korban gempa masih terus dilakukan.

"Cianjur gelap gulita hingga kini sebagian besar lokasi terdampak gempa padam listrik," kata Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril.

"Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi sekaligus asesmen di titik-titik lokasi yang terdampak,"

"Semua korban yang sudah dievakuasi dari reruntuhan dibawa ke RS terdekat," kata Jumaril kepada TribunJabar.id, melalui sambungan telepon.

Jumaril sendiri berada di lokasi gempa, turun langsung membantu evakuasi para korban.

Tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian dan pertolongan kepada korban yang terkena reruntuhan bangunan.

Alat-alat Collapse Structure Search and Rescue dioperasikan untuk mengevakuasi korban yang tertimbun di reruntuhan. 

Baca juga: Adik Dinar Candy Akhirnya Ditemukan, Ridho Ilahi Ungkap Kondisi Terkini Cecep Sunan Giri

Dirujuk ke Sukabumi

Tenda darurat medis akan dibangun di halaman Pendopo Kabupaten Cianjur, Jawa Barat untuk korban dengan gejala ringan.

Untuk korban gejala luka berat akan dirujuk ke rumah sakit terdekat di Cianjur karena ruang operasi RSUD Sayang Cianjur rusak diguncang gempa.

Hal tersebut dikatakan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dr Yusman Faisal yang langsung mengumpulkan para kepala puskesmas untuk segera mengkoordinasikan personel yang akan bertugas mulai besok pagi.

"Kami akan dirikan tenda darurat di halaman pendopo untuk menampung korban gempa dengan gejala ringan, untuk gejala berat kami rujuk ke rumah sakit terdekat," ujar Yusman, Senin (21/11/2022) malam.

Yusman mengatakan, untuk rumah sakit yang sudah siap menampung korban dengan gejala berat dan harus dioperasi tadi sudah siap dari RS Syamsudin Sukabumi.

Artikel ini telah tayang di Tribun Bogor dan Tribunnews 

Baca berita lainnya di Google News

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved