Pajero Tabrak Penjual Gorengan
Danlanal Palembang Mohon Maaf, Dokter TNI AL Sopir Pajero Tabrak Penjual Gorengan Tidak Ditahan
Danlanal Palembang, Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko mohon maaf atas kecelakaan Pajero tabrak penjual gorengan. Sopir Pajero dokter TNI AL.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Umi Salamah (27) sopir Pajero Sport hitam yang menabrak pedagang gorengan hingga meninggal dunia dan tukang tambal ban yang mengalami luka di Jalan RE Martadinata, Palembang diketahui berprofesi sebagai dokter.
Sehari-hari Umi Salamah sopir Pajero tabrak penjual gorengan di Jalan RE Martadinata Palembang berdinas di Balai Kesehatan (BK) Lanal Palembang sebagai dokter umum.
Danlanal Palembang, Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko menyampaikan permohonan maaf atas kecelakaan Pajero tabrak penjual gorengan yang terjadi kepada keluarga korban.
Sementara untuk penanganan berkas perkara mereka akan berkoordinasi dengan Satlantas Polrestabes Palembang.
"Kami sampaikan permohonan maaf atas apa yang terjadi dan ya kami pasti akan koordinasi dengan Satlantas mengenai berkasnya. Dan yang bersangkutan siap bertanggung jawab atas apa yang terjadi, " ujar Widyo saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (16/11/2022).
Untuk kendaraan sendiri, kata Widyo akan dititipkan di tempat terdekat.
"Kendaraannya kami titipkan di tempat terdekat, " katanya.
Baca juga: Polisi Ungkap Hasil Visum Mayat Febri Diyanto, Siswa SMP Ditemukan Tewas di Irigasi Tugu Mulyo
Saat ini pihaknya tengah berfokus pada pendampingan dan memberikan tanggung jawan kepada keluarga korban yang ditinggalkan.
"Kami masih berfokus pada kewajiban untuk mendampingi keluarga korban mulai dari pemakaman, takziah, dan sebagainya, " katanya.
Widyo juga mengatakan pengemudi Pajero Sport juga akan menjalani sanksi sesuai hukum yang berlaku.
"Jelas tetap. Kami hormati proses hukumnya, nanti yang memutuskan pengadilan, " katanya.
Terpisah Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Palembang Iptu AR Sikakum mengatakan sopir Pajero tersebut tidak ditahan.
"Tidak ditahan, karena personel AL semua dalam proses dan mobil dititipkan ke mako POM AL nanti untuk berkas diserahterimakan ke POM AL, " katanya.
Korban Dimakamkan
Milawati korban tewas Pajero tabrak penjual gorengan di Palembang dimakamkan di TPU Kandang Kawat, Rabu (16/11/2022).
Milawati dimakamkan di makam yang sama satu liang dengan mertuanya yang meninggal 10 tahun lalu.
Liang Lahat yang menjadi tempat peristirahatan terakhir Milawati korban kecelakaan Pajero Sport tabrak penjual gorengan merupakan makam ayah mertuanya.
"Makam ini dulunya adalah makam dari mertua Milawati yang kurang lebih sudah meninggal 10 tahun yang lalu," ujar keluarga Milawati, Nurdin(52) saat di temui di TPU Kandang Kawat
Penggalian ulang ini dikarenakan pekaman yang ada di Kandang Kawat ini sudah semakin penuh.
"Jadi ini tadi kita lakukan penggalian, lalu memindahkan almarhum mertua Milawati ke tanah yang lebih dalam dan di timbun lagi untuk nantinya menjadi makam Mila" tutur Nurdin.
Menurut penuturan dari penggali makam dan pihak keluarga, penggalian ulang ini dilakukan sekira pukul 06.00WIB dan selesai pada pukul 07.00. Dan untuk proses penggalian di lakukan oleh tiga orang penggali.
Penggalian ulang ini di lakukan atas hasil rembukan keluarga semalam.
Saat sampai di TPU Kandang Kawat ini juga tampak hadir beberapa personel TNI-AL yang datang ke TPU pada saat penggalian makam.
Suami Tak Ada Firasat
Suasana duka masih terasa dan menyelimuti keluarga Milawati, korban tewas tertabrak mobil Pajero Sport milik anggota TNI-AL. Rabu, (16/11/2022).
Hendrik, suami Milawati pedagang gorengan tewas ditabrak Pajero mengungkap keseharian sosok sang istri.
Hendrik mengaku dirinya tidak ada firasat istrinya tersebut akan meninggalkan dirinya dan 3 anak mereka pada insiden kecelakaan tersebut.
Dituturkan Hendrik, Milawati baru beberapa bulan terakhir jualan gorengan. Sebelumnya dia jualan jajanan kekinian.
"Untuk berdagang gorengan mungkin baru empat bulan, dan sebelum gorengan itu istri saya berjualan makanan kekinian corndog sudah satu tahun," ujar suami Milawati, Hendrik.
"Saya dapat kabar itu kalau istri saya kecelakaan itu dari tetangga saya katanya gerobak istri saya tertabrak mobil."
Baca juga: Ada Luka Sayat di Leher, Siswa SMP Musi Rawas Diduga Korban Pembunuhan, Sempat Hilang Sejak Senin
Sebelum meninggal dunia, Milawati juga sempat mendapat pertolongan di rumah sakit sebelum meninggal dunia.
"Pada waktu kejadian itu istri saya juga sempat dibawa ke rumah sakit dan masih dalam keadaan hidup," tutur Hendrik.
Sebelum terjadi kecelakaan tersebut, Milawati sempat diminta oleh Hendrik untuk tidak berjualan karena Hendrik mendapat orderan.
"Jadi sebelum berangkat berjualan itu saya sempat meminta istri saya untuk menutup warung karena saya ada dapat orderan. Namun istri saya menolak dan ingin berjualan saja karena berjualan juga masih baru" tutur Hendrik.
Hendrik menuturkan, dirinya sempat meminta anaknya untuk menunggu gerobak milik ibunya dan meminta Milawati untuk tetap di rumah dulu. Milawati setuju akan hal itu, namun beberapa waktu kemudian Milawati menyusul ke lapak jualannya dan anaknya pulang.
Keseharian Milawati, biasanya Ia mulai menyiapkan dagangannya mulai dari pukul 06.00 WIB dan biasanya baru tutup pada pukul 21.00 WIB.
Kepergian Milawati, meninggalkan tiga orang anak. Anak yang pertama sudah tamat sekolah, anak yang kedua baru kelas X,dan yang ke tiga masih duduk di bangku kelas V.
Untuk saat ini, Hendrik menuturkan belum bisa menjelaskan langkah kedepannya terhadap orang yang menabrak Istrinya.
"Untuk saat ini saya fokus dulu ke pemakaman istri saya sampai selesai dan untuk masalah perdamaian atau yang lain nanti akan dirembukkan bersama keluarga juga," Pungkas Hendrik.
Baca berita lainnya langsung dari google news