Berita Pilpres 2024
Pemilu 2024 : Rocky Gerung Sebut Ada yang Belum Beres Usai Anies Baswedan Belum Pilih Cawapres
Hal itupun ditanggapi oleh Pengamat politik Rocky Gerung. Rocky Gerung melihat ada hal yang belum beres diantara koalisi partai politik.
TRIBUNSUMSEL.COM - Jelang Pemilu 2024 mendatang, Anies Baswedan sudah diusung Partai Nasdem untuk maju sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.
Namun, hingga sekarang Anies Baswedan belum menemukan sosok yang bakal menjadi cawapresnya di Pilpres 2024.
Hal itupun ditanggapi oleh Pengamat politik Rocky Gerung. Rocky Gerung melihat ada hal yang belum beres diantara koalisi partai politik.
Padahal, Rocky Gerung meminta Anies Baswedan santai dalam memilih sosok pendamping di Pilpres 2024.
Rocky mengatakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu seharusnya mengenalkan nama cawapres yang dikehendakinya tanpa menunggu parpol koalisi.
Sebab, Anies Baswedan diberikan kewenangan untuk memilih pendamping setelah diusung NasDem maju Pilpres 2024.
Rocky menilai belum dilakukannya deklarasi oleh koalisi NasDem, Demokrat dan PKS menunjukkan 'transaksi politik' yang belum beres.
Dalam kacamata Rocky, cawapres untuk Anies masih jadi transaksi parpol.
"Padahal Anies (seharusnya) santai saja, saya mau yang itu, kenapa harus tunggu koalisi," kata Rocky saat ditemui di Surabaya, Minggu (13/11/2022) malam.
Menurutnya, penegasan Partai NasDem saat mengusung Anies sebagai capres sudah jelas yang memberikan kepercayaan untuk menentukan sendiri cawapres yang dikehendaki.
"Nah, mestinya Anies yang pilih, bukan hasil koalisi lagi," tambahnya.
"Tetapi, karena tetap partai-partai itu ingin masing-masing mengajukan cawapresnya, ya akhirnya tertunda (deklarasinya), artinya ada hal yang belum beres," tambah Rocky Gerung.
Baca juga: Pemilu 2024 : Penjelasan NasDem Usai Deklarasi Anies Baswedan Batal Karena Disebut Tidak Deal
Baca juga: Pemilu 2024 : Ahok Sindir Anies Baswedan yang Maju Jadi Capres di Pilpres 2024 Cuma Pintar Ngomong
Reaksi Demokrat
Partai Demokrat pun merespon adanya dugaan transaksi politik dalam pemilihan cawapres pendamping Anies Baswedan.
Rencananya, ketiga partai yakni Demokrat, PKS dan NasDem mendeklarasikan Koalisi Perubahan pada 10 November 2022 lalu, tapi batal dilakukan.