Liputan Khusus Tribun Sumsel

LIPSUS: Pejuang Anti Kekerasan, Publik Figur Memaknai Hari Pahlawan (1)

Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November. Berbagai makna Hari Pahlawan dimaknai masyarakat termasuk sejumlah publik figur.

Editor: Vanda Rosetiati
TANGKAP LAYAR TRIBUN SUMSEL
Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November. Berbagai makna Hari Pahlawan dimaknai masyarakat termasuk sejumlah publik figur. 

Banyak versi pahlawan di era kini. Bahkan petugas pembersih jalan dan pusat keramaian, juga menebar manfaat bagi masyarakat.
Mendekati sepuluh tahun lamanya, Erna petugas kebersihan di Kota Kayuagung Ogan Komering Ilir ini telah terbiasa bangun lebih awal menjelang pagi untuk mengais rezeki.

Wanita berusia 43 tahun ini harus bangun pagi-pagi untuk bekerja sebagai penyapu jalan. Bergegas sejak pukul 04.00 WIB membersihkan sampah yang berserakan.

Petugas yang tergabung dalam 'pasukan biru' di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten OKI, mampu membuat nyaman warga sekitar dengan lingkungan jalan yang bersih sesuai area kerja masing-masing.

"Iya masih ingat waktu pertama saya kerja jadi penyapu jalan, kala itu anak saya baru umur 6 tahun dan sekarang sudah beranjak usia 13 tahun. Artinya sudah lebih 7 tahun pekerjaan mulia ini dilakoni. Mulia dalam arti dapat memperindah lingkungan sekitar dan membersihkan berbagai sampah," kata wanita asal Desa Muara Baru, Kecamatan Kayuagung ketika diwawancarai wartawan Tribunsumsel.com.

Diterangkannya, selain dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga dari upah yang didapat, ia pun ikut bangga jika melihat kota Kayuagung yang bersih dan indah.

Berbagai suka maupun duka sebagai petugas kebersihan telah dialaminya, tak mengurangi sedikit pun semangatnya meski bekerja di bawah hujan dan terik matahari.

"Saya dan suami melakoni pekerjaan ini dan telah melewati banyak suka duka. Seperti kejadian yang belum lama ini terjadi ketika suami sedang menyapu di dekat masjid Agung Sholihin, tiba - tiba ada orang gila datang dan langsung menancapkan pisau ke bagian dada sebelah kiri suami saya. Alhamdulillah langsung mendapatkan pengobatan dan sekarang sudah sembuh. Setelah itu lokasi tugas suami saya langsung dipindahkan," ujarnya menceritakan kejadian naas saat suaminya menjalankan tugas.

Sama halnya yang disampaikan Herry, petugas kebersihan yang kerap mendapatkan kejadian tidak mengenakkan.

"Kadang - kadang ada saja warga yang memandang rendah pekerjaan saya, tetapi yang terpenting bekerja mencari uang buat keluarga dengan cara yang halal," tuturnya.

Tak hanya itu, dirinya juga mengeluhkan perilaku masyarakat yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya. Bahkan sering kali menemukan pengguna jalan yang melemparkan sampah ke pinggir jalan.

"Bekas botol minum, atau sampah plastik bekas makanan main lempar saja ke pinggiran jalan kadang dibuang di jalannya," keluhnya.

Banyak orang yang menganggap menjaga kebersihan kota dari sampah adalah tugas mereka semata, padahal justru itu adalah kewajiban dari setiap masyarakat. (nda/ cr14/ndo)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved