Liputan Khusus Tribun Sumsel

LIPSUS: Pejuang Anti Kekerasan, Publik Figur Memaknai Hari Pahlawan (1)

Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November. Berbagai makna Hari Pahlawan dimaknai masyarakat termasuk sejumlah publik figur.

Editor: Vanda Rosetiati
TANGKAP LAYAR TRIBUN SUMSEL
Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November. Berbagai makna Hari Pahlawan dimaknai masyarakat termasuk sejumlah publik figur. 

Seorang guru PNS yang mengabdi di pedalaman Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) ini diketahui memang banyak berjasa dan senang menolong sesama.

Dia gemar membantu orang sakit yang kesulitan berobat. Dia juga aktif melawan kesenjangan yang dialami masyarakat wilayah terpencil yang butuh perhatian.

Sejak bergabung menjadi relawan Yayasan Insan Bumi Mandiri, Koko Triantoro sudah banyak mendapat bantuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pedalaman.

Misalnya, perahu untuk transportasi anak sekolah, jembatan gantung, bangunan masjid, renovasi rumah warga tak laik huni, fasilitas air bersih dan MCK, mesin genset, panel surya, hingga sepeda motor untuk guru yang mengabdi di pedalaman.

Tidak hanya itu, sudah banyak pula orang yang ditolongnya untuk bisa operasi, seperti penderita tumor, hidrosefalus, kelainan wajah, penyakit kulit menahun, dan lain-lain.

Bagi Koko Triantoro, pahlawan masa kini adalah mereka yang meneruskan perjuangan para pejuang terdahulu dengan konsisten menebar manfaat bagi masyarakat, daerah, bangsa dan negara.

"Sudah tidak zamannya lagi kita menonjolkan identitas tanpa karya, bersuara tanpa tindakan. Kita harus menghargai perjuangan para pahlawan yang merebut kemerdekaan dengan bermanfaat bagi orang banyak," katanya, Sabtu (12/11).

Menurut dia, sebagai generasi muda haruslah memiliki gagasan, ide kreatif, dan melek terhadap persoalan yang ada. Namun tentu sesuai dengan kapasitas dan kemampuan diri yang dimiliki.

"Keluar dari zona nyaman, terus bergerak, sekecil apapun gerakan yang kita lakukan akan menjadi manfaat yang besar dan akan menjadi sebuah gerakan perubahan yang semakin terus mengalir," katanya.

Guru SD Negeri Embacang Lama di Kecamatan Karang Jaya ini menambahkan, tantangan generasi muda saat ini dalam meneruskan perjuangan para pahlawan adalah melawan pesatnya informasi yang sangat dengan mudah diterima dan mempengaruhi pola pikir masyarakat.

Parahnya, kata Koko Triantoro, informasi-informasi bohong atau hoaks di media sosial dewasa ini dianggap sebagai kebenaran. Karena itu, kawula muda harus menjadi agen perubahan, melek terhadap problema utamanya di lingkungan setempat.

"Apapun bisa kita lakukan untuk perubahan terhadap problema yang ada, asal ada kesungguhan dan niat yang tulus. Teruslah bermanfaat bagi orang banyak," kata pria kelahiran 27 September 1989 ini.

Dia mengajak para pahlawan masa kini untuk berperan dalam bidang dan keahlian masing-masing. Caranya dengan menebar manfaat untuk masyarakat, daerah, bangsa dan negara, sesuai kemampuannya.

"Kita harus menjadi penerus perjuangan para pahlawan bangsa. Pemuda juga bisa berperan dalam membantu pemerintah dalam pembangunan di daerah. Apa yang bisa kita lakukan, intinya bermanfaat untuk orang banyak," kata Koko Triantoro.

Menebar Manfaat

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved