Berita Nasional

Fakta Kerusuhan di Papua Tengah, 1 Orang Tewas, 5 Orang Masih Hilang, 6 Kantor Pemerintahan Dibakar

Hingga kini, satu orang dikabarkan meninggal, 6 kantor pemerintah dibakar massa, hingga 5 orang masih dinyatakan hilang.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Fakta Kerusuhan di Papua Tengah, 1 Orang Tewas, 5 Orang Masih Hilang, 6 Kantor Pemerintahan Dibakar 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Raymond Latumahina

TRIBUNSUMSEL.COM, JAYAPURA - Kerusuhan kembali terjadi di Papua tepatnya di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah.

Kerusuhan di Dogiyai, Papua Tengah ini bermula ketika seorang anak ditabrak oleh sopir truk.

Hingga kini, satu orang dikabarkan meninggal, 6 kantor pemerintah dibakar massa, hingga 5 orang masih dinyatakan hilang.

Aparat Kepolisian terus melakukan pencarian terhadap lima orang yang masih hilang dalam kerusuhan dan pembakaran di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah.

Sebab, kelima orang yang merupakan pekerja jalan CV Mandiri Papua dan Fajar Mustika itu hingga kini belum diketahui lokasi keberadaannya.

Kelima pekerja jalan yang masih hilang tersebut masing-masing bernama Refli, Iwan, Apus, Roni dan Joni.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, aparat Kepolisian bakal terus mencari keberadaan lima pekerja tersebut.

"Aparat Kepolisian akan kembali melanjutkan pencarian saat terbit matahari," ujar Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal melalui keterangan persnya, Minggu (13/11/2022) malam.

Sebelumnya, aparat Kepolisian yang terdiri dari Polres Dogiyai, Satgas Damai Cartenz, dan BKO Brimob berhasil mengevakuasi 6 orang, Minggu (13/11/2022).

Dari keenam orang tersebut, lima berhasil selamat, sedangkan satu orang lainnya ditemukan meninggal dunia.

Korban meninggal dunia tersebut bernama Ikbal yang sehari-harinya berprofesi sebagai penjaga kios.

Jasad Ikbal ditemukan dalam kondisi hangus terbakar serta dikubur dengan cara yang sangat tidak layak di sekitaran Kampung Ikebo.

Sedangkan kelima orang yang selamat itu masing-masing bernama M Nasir (34), Alif Padang (48), Randa (37), Lukman (21), dan Willy (35).

"Saat ini korban selamat telah diamankan oleh pihak Kepolisian di Mapolres Dogiyai bersama masyarakat lainnya," imbuhnya.

Perlu diketahui, situasi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, sejak Sabtu (12/11/2022), memanas akibat kasus kecelakaan yang menewaskan seorang anak berusia 5 tahun bernama Noldi Goo.

Akibatnya, massa secara anarkis menyerang supir, warga, serta membakar rumah, truk, dan kantor pemerintahan.

Kendati ketegangan masih belum sepenuhnya mereda, tapi Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menyebut, situasi dan kondisi mulai berangsur aman.

"Dapat dipastikan saat ini kondisi di Kabupaten Dogiyai berangsur-angsur aman setelah dilakukan pengamanan yang ketat oleh aparat Kepolisian yang dibantu personel TNI setempat," tutupnya. 

Baca juga: Kondisi di Papua Tengah Usai Terjadi Konflik, Bermula Truk Tabrak Seorang Anak, Satu Orang Tewas

Baca juga: Profil Apolo Safanpo, Ribka Haluk dan Nikolaus Kondomo Jabat Pj Gubernur 3 Daerah Otonomi Baru Papua

Konflik kembali terjadi di Papua, tepatnya di Kabupaten Dogiyai.

Konflik ini bermula ketika ada seorang anak yang tewas karena ditabrak truk.

Akibatnya, konflikpun tak terhindarkan dan mengakibatkan satu warga sipil meninggal dunia dan enam orang lainnya berhasil dievakuasi aparat kemanan.

Korban meninggal dunia tersebut bernama Ikbal, seseorang yang berprofesi sebagai penjaga kios.

Ikbal ditemukan dalam kondisi tubuh hangus terbakar serta dikubur secara tidak layak di sekitaran Kampung Ikebo.

Lantas apa penyebabnya? Massa mengamuk pada Sabtu (12/11/2022) hingga Minggu (13/11/2022) dini hari.

Akibatnya enam kantor pemerintahan terbakar, hingga dua polisi terluka dalam peristiwa tersebut.

Amukan massa tersebut dipicu karena kematian seorang anak berusia 5 tahun akibat kecelakaan lalu lintas.

Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengemukakan, anak yang mengalami kecelakaan adalah Noldi Goo (5). Bocah tersebut tewas usai tertabrak truk.

"Kecelakaan itu terjadi pada Sabtu (12/11/2022) sekitar pukul 14.30 WIT di Kampung Ikebo," kata Faizal di Jayapura, Sabtu. Hal tersebut memicu kemarahan warga.

Warga kemudian menyerang sopir dan membakar satu unit rumah di arah Kampung Mauwa dan dua unit kendaraan truk.

Aparat sempat mengamankan sopir yang menabrak korban dan membawa sopir itu ke Polres Dogiyai.

Tapi massa yang marah mendatangi Polres Dogiyai dan mendesak polisi menyerahkan sopir truk tersebut pada mereka.

"Dampak dari kejadian tersebut, sekelompok massa merangsek maju ke Polres dan berusaha untuk mengambil sopir namun berhasil diarahkan dan dikendalikan,” ujar Fazal.

“Kemudian massa bergabung dari arah Kampung Mauwa dan Kamu Selatan memaksa masuk untuk membakar Pasar Ikebo namun sementara berhasil dihalau dengan tembakan gas air mata dan pasukan gabungan ambil posisi bertahan jaga dalam kota," sambungnya.

6 Kantor Pemerintah Dibakar

Aksi amuk masa Sabtu (12/11/2022) sore merembet hingga Minggu (13/11/2022) dini hari. Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengemukakan massa melempar batu hingga anak panah.

"Dini hari tadi massa masih melakukan pelemparan batu dan anak panah dimana petugas berjaga, sehingga anggota membalas dengan tembakan peringatan untuk menghalau massa agar tidak mendekat ke arah petugas," ujar dia.

Menurutnya, ada enam bangunan kantor pemerintahan yang hangus terbakar.

"Keenam bangunan yang dibakar massa yakni, Kantor BPKAD, Kantor Dinas Pendidikan, Kantor Keuangan, Kantor Inspektorat, Kantor lingkungan hidup, dan Kantor Dukcapil," kata Kamal.

Dua polisi juga menjadi korban luka akibat aksi amuk massa. Kedua petugas itu terkena panah di bagian kaki saat hendak menghalau massa.

"Ada dua anggota kami yang ikut jadi korban karena terkena panah di kaki," kata dia.

Selain korban dari pihak polisi, ada pula satu sopir truk yang menjadi korban penganiayaan.

"Para korban berada di Polres Dogiai, belum bisa dievakuasi ke RSUD Nabire karena akses jalan diputus dan dipalang masyarakat," ujar dia. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com  dan di Tribun-Papua.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved