Berita Nasional

Polisi Sebut Satu Keluarga yang Ditemukan Tewas di Jakbar Ternyata Diberi Kapur Barus, Dampaknya

Menurut polisi, tiga dari empat jenazah yang ditemukan tewas di Jakarta Barat tersebut tubuhnya dipenuh kapur barus.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Polisi Sebut Satu Keluarga yang Ditemukan Tewas di Jakbar Ternyata Diberi Kapur Barus, Dampaknya 

TRIBUNSUMSEL.COM - Polisi mengungkap fakta baru dari penemuan mayat didalam rumah di kawasan Jakarta Barat.

Menurut polisi, tiga dari empat jenazah yang ditemukan tewas di Jakarta Barat tersebut tubuhnya dipenuh kapur barus.

Diduga, kapur barus itu digunakan sebagai formalin untuk memperlambat pembusukan.

Seperti diketahui, satu keluarga di Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, yang ditemukan tewas pada Kamis (10/11/2022), ternyata meninggal dalam kurun waktu yang berbeda.

Tiga dari empat jenazah tersebut diberi kapur barus yang berbentuk bubuk.

"Kapur barus itu semacam formalin. Jadi tiga orang yang meninggal di dalam sudah dipenuhi kapur barus. Gak kecium baunya," ucap tetangga korban, Alvaro Roy, kepada TribunJakarta.com, Jumat (11/11/2022).

Sementara, satu jenazah lainnya ditemukan dalam kondisi membusuk.

Satu keluarga di Kalideres itu diperkirakan meninggal dalam waktu berbeda.

Tiga jenazah yang sudah diberi kapur barus diduga meninggal sekitar tiga minggu lalu.

Sementara, satu jenazah yang ditemukan membusuk, meninggal sekitar seminggu lalu.

"Malah yang kecium baunya satu jenazah yang baru seminggu meninggal," sambung Alvaro Roy.

Dikutip dari TribunJakarta.com, satu keluarga yang ditemukan tewas terdiri dari pasangan suami istri, RG (71) dan RM (68); lalu anak dari pasutri, DF (42); serta BG (68), adik ipar dari RG dan RM.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce, mengungkapkan warga sekitar sempat mengira satu keluarga itu sudah pindah dari rumah.

Lantaran, mereka sempat terlihat mengemasi barang-barang.

"Dari keterangan Pak RT, sebelumnya keluarga ini sudah mengepak barang dan berencana pindah," ujar Pasma saat ditemui di kantornya, Jumat.

Namun, ternyata mereka ditemukan tewas setelah ada laporan dari warga tentang bau bangkai.

Ketua RT setempat, Asiung, sempat mendapat laporan dari warganya soal bau bangkai yang menyengat, Senin (7/11/2022).

Bau bangkai tersebut semakin tercium pada Rabu (9/11/2022).

Saat itu, petugas PLN datang untuk memutus aliran listrik di rumah korban.

Kendati demikian, Asiung baru melakukan pengecekan pada Kamis, setelah meminta pendampingan.

Penyebab Kematian

Berdasarkan hasil autopsi, diduga satu keluarga di Kalideres meninggal karena kelaparan.

Tim dokter forensik di RS Polri Kramat Jati tak menemukan sisa makanan pada jenazah satu keluarga tersebut.

"Kalau di lambungnya tidak ditemukan sisa makanan, artinya mungkin dia tidak makan dalam dua hari atau berapa hari gitu," ungkap Kapolsek Kalideres, AKP Syafri Wasdar, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (11/11/2022), dilansir TribunJakarta.com.

Kombes Pasma Royce juga menuturkan hal senada.

Selain lambung, otot-otot korban juga mengecil karena kelaparan dalam kurun waktu yang cukup lama.

"Bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama. Karena dari otot-ototnya mengecil," katanya kepada Wartawan pada Jumat, dilansir TribunJakarta.com.

Saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), tak ditemukan cadangan makanan di dalam rumah korban lantaran kulkas dalam keadaan kosong.

Diketahui, saat satu keluarga di Kalideres ditemukan tewas, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

Kondisi rumah juga masih dalam keadaan rapi.

Menurut hasil olah TKP, tidak ditemukan adanya indikasi upaya pencurian.

"Kalau tadi malam saat kita di TKP untuk kondisi di dalam rumah korban cukup rapih semuanya tidan terlihat adanya bekas kekerasan ataupun apa (indikasi pencurian)," ungkap Syafri.

Dikenal Tertutup

Satu keluarga di Kalideres yang ditemukan tewas, dikenal tertutup oleh warga sekitar.

Satpam setempat, Darso, mengungkapkan rumah korban selalu tertutup rapat.

Bahkan, ia mengaku tidak tahu nama dan pekerjaan keluarga tersebut.

"Lihat saja pagarnya kan tinggi banget, jadi enggak kelihatan dari luar," jelas Darso, Jumat (11/11/2022), dikutip dari TribunJakarta.com.

"Padahal kami patroli terus tiap hari, tapi enggak kenal orang tersebut, karena selalu tertutup," imbuhnya.

Tak hanya Darso, warga sekitar pun mengungkap hal yang sama.

Warga bernama Utomo (57) mengaku keluarga tersebut jarang berkumpul dengan tetangga.

"Jadi sosoknya itu abu-abu, kami enggak ada yang tahu karena tertutup, kurang bermasyarakat, kurang bergaul, enggak pernah menyapa atau menegur," ujarnya.

Baca juga: Polisi Akhirnya Bertemu Dengan Saudara Korban Satu Keluarga yang Tewas di Jakarta Barat, Terungkap

Baca juga: Pak RT Bongkar Pesan Whatsapp Terakhir Satu Keluarga Tewas Membusuk Kalideres, Begini Isinya

Cerita Pak RT

Ketua RT 007 RW 015 Kalideres, Asiung kaget luar biasa saat melihat mayat pria duduk bersandar lantai dengan kaki selonjoran di ruang tamu.

Jasad pertama itu membuka tabir Penemuan Mayat satu keluarga di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (11/10/2022).

Asiung mengatakan dirinya akhirnya mendobrak rumah tersebut setelah mendapat banyak laporan warga untuk mengetahui isi dalam rumah bernomor AC5/7.

"Melihat banyak sekali laporan yang mencium bau tidak sedap, saya putuskan kemarin sore, kurang lebih magrib untuk masuk," kata Asiung kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).

Asiung tak sendirian saat mendobrak rumah tersebut.

Dia dikawal oleh pengurus RW dan anggota lingkungan masuk ke dalam rumah.

Asiung terpaksa mendobrak pintu gerbang rumah yang sudah gelap gulita.

"Saya pakai linggis, kunci gembok depan rusak. Kemudian saya ke dalem, saya lihat dari jendela," katanya.

Karena listrik sudah dipadamkan, Asiung meminta petugas PLN untuk menyalakan kembali aliran listrik di rumahnya.

Namun, petugas PLN tak bisa sembarang menyalakan lantaran harus lapor kepada ketua RT setempat.

"Akhirnya saya dobrak itu pagar, saya rusak pintu pagar, saya masuk dan buka gorden jendela. Saya lihat dan yakin itu mayat," katanya.

Jasad pertama yang dilihat seorang pria duduk selonjoran di ruang tamu.

Asiung tak berani melanjutkan penyelusuran.

Polsek Kalideres pun dipanggil untuk datang ke lokasi kejadian.

Baru ketika polisi sampai, ia berani masuk ke dalam.

"Didobraklah pintu rumah. Kaget kami luar biasa. Ternyata ada lagi jenazah satu di ruang tamu. Usianya 68 tahun itu adek dari pemilik rumah ya, namanya Budianto Gunawan," ceritanya.

Asiung diberitahu polisi di lokasi kejadian bahwa ada satu jenazah di kamar belakang. Dia diketahui bernama Rudianto Gunawan berusia 71 tahun sudah.

Begitu membuka pintu ruang tengah, terdapat dua jenazah lagi seorang ibu dan anak bernama Margaret (58) dan Dian (40).

"Di kamar itu, ibunya di atas ranjang sedangkan anaknya di bawah," ujarnya.

Asiung lalu menceritakan awalnya ada lapran warga yang mencium bau menyengat pada Senin (7/11/2022).

"Tetangga sebelah AC5/6 menyampaikan ke saya pukul 05.30 WIB subuh 'Pak, ini ada bau bangkai menyengat sekali'. Saya periksa, saya bilang siap, nanti saya tindak lanjuti. Ini saya mau tugas dulu," katanya.

Besoknya pada Rabu (9/11/2022), aliran listrik di rumah warga yang dimaksud diputus.

Sebelumnya, pemilik rumah itu bersedia aliran listrik di rumahnya dicabut sekitar satu bulan lalu.

Hal itu diketahui usai petugas PLN menunjukkan riwayat chat-nya dengan pemilik rumah itu kepada Asiung.

"Baik, Pak silakan bapak putus aliran listrik di rumah saya. Apabila saya ingin melakukan pemasangan baru, nanti saya akan menghubungi bapak," kata penghuni rumah itu begitu," cerita Asiung.

Setelah aliran listrik mati, besoknya pada Kamis (9/11/2022) bau menyengat makin menjadi-jadi.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan pihak kepolisian belum menemukan tanda-tanda kekerasan dari keempat tubuh jenazah.

Berdasarkan pemeriksaan tim forensik, di lambung keempat mayat tidak ada makanan.

"Jadi bisa diduga dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena otot-ototnya sudah mengecil," katanya kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barat pada Jumat (11/11/2022).

Pihaknya saat ini masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini.

"Dari dokter RS Bhayangkari Polri akan melakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ-organ lainnya dari kasus kematian ini. Supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," pungkasnya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dan di Tribunnews.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved