Harga Karet Palembang

Tak Pasrah Harga Karet Turun Terus, Petani di PALI Beralih ke Tanaman Menguntungkan ini

Harga Karet di Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) turun terus hanya Rp 7 ribu per kg, Petani tak Pasrah beralih tanam Ubi

SRIPOKU/REIGAN
Petani karet memanfaatkan lahan tidur untuk ditanami tanaman pangan jenis ubi kayu ditengah harga karet yang turun. 

TRIBUNSUMSEL.CO, PALI -- Harga getah karet khususnya diwilayah Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) turun terus.

Harga Karet Pasar Getah diwilayah Kecamatan Talang Ubi  Rp 7 ribu per kg

"Sejak beberapa bulan terakhir harga getah karet tak kunjung alami peningkatan, bahkan cenderung turun diangka Rp7 ribu dari yang sebelumnya diharga Rp9 ribu/kg," ungkap Iwan salah seorang petani karet saat menjual hasil sadapan di Pasar Getah Kelurahan Handayani Mulya Kecamatan Talang Ubi, Senin (24/10/2022).

Tak ingin hanya pasrah menggantungkan hidup dengan penghasilan getah karet, beberapa petani berani memilih memanfaatkan lahan tidur yang tidak dimanfaatkan pemiliknya dengan ditanami tanaman pangan jenis umbi-umbian, padi serta sayuran. 

Seperti yang dilakukan Suyat, salah seorang petani asal Talang Ubi Utara Kecamatan Talang Ubi.

Suyat memanfaatkan lahan tidur diwilayah Simpang Bandara Kelurahan Handayani Mulya dengan menanam ubi kayu. 

Menurut dia, selama ini dirinya bersama sang istri hanya buruh menyadap karet, tetapi hasilnya tidak mencukupi untuk biaya hidup keluarga.

"Awalnya saya manfaatkan pekarangan rumah ditanami berbagai macam tanaman pangan. Setelah saya berhasil, ada pemilik lahan menawarkan untuk mengelola lahannya ditanami ubi," Ujar Suyat, Senin.

Berawal dari itu dirinya mulai mengelola lahan tidur tersebut dan hasilnya jauh lebih menguntungkan dibanding menyadap karet. 

"Ubi yang kami tanam bisa dipanen dalam waktu 6 bulan dengan luas lahan sekitar satu hektar, hasil panen dijual ke pasar. Saat ini saya sudah satu tahun tanam ubi kayu, dan Alhamdulillah kebutuhan keluarga sedikit bisa terpenuhi," katanya.

Senada, Een petani lainnya yang mengaku sudah lama meninggalkan pekerjaan menyadap karet. 

Kekinian ia mengelola lahan yang awalnya hanya semak belukar kini menjadi lahan produktif dengan ditanami padi dan sayuran. 

"Lahan yang kami kelola milik Pertamina Pendopo, selain ditanami padi secara organik, kami juga beternak itik petelur dan sapi," kata Een. 

Baca juga: Bupati PALI Serukan Warga Tanam Pangan Manfaatkan Pekarangan Rumah, Antisipasi Krisis Pangan Global

Sementara, Plt Kepala Dinas Pertanian, Ahmad Jhoni memberikan apresiasi terhadap petani yang memiliki kemauan mengelola lahan tidur. 

Dijelaskan, lahan tidur di PALI cukup luas, jika dikelola tentu saja menghasilkan pendapatan bagi petani. 

"Sesuai arahan pak bupati bahwa untuk antisipasi ancaman krisis pangan global, masyarakat diharapkan menanam 6 jenis tanaman pangan. Kami dari dinas pertanian menyiapkan bibit ubi kayu untuk ditanam diatas lahan seluas 300 hektar," terangnya.(SP/REIGAN)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved