Berita Pilpres 2024
Pemilu 2024 : Presiden Jokowi Mulai Bicara Soal Reshuffle Usai NasDem Usung Anies Jadi Capres 2024
Rencana Presiden Jokowi untuk reshuffle kabinet ini muncul usai Anies Baswedan diusung NasDem jadi capres di Pemilu 2024 mendatang.
TRIBUNSUMSEL.COM - Presiden Jokowi kini sudah mulai bicara soal rencana reshuffle kabinet pemerintahan jelang Pemilu 2024.
Rencana Presiden Jokowi untuk reshuffle kabinet ini muncul usai Anies Baswedan diusung NasDem jadi capres di Pemilu 2024 mendatang.
Seiring diusungnya Anies Baswedan oleh NasDem menjadi capres di Pemilu 2024 itu, isu reshuffle kabinetpun bermunculan.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal adanya reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Namun, Jokowi tidak mengungkapkan kapan reshuffle tersebut akan dilaksanakan.
Jokowi hanya mengatakan pelaksanaan reshuffle akan diputuskan kemudian.
"Rencana selalu ada, pelaksanaan nanti diputuskan," ujarnya saat konferensi pers usai meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), Kamis (13/10/2022) yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden.
Sebelumnya, sejumlah relawan Jokowi meminta agar menteri yang menjadi kader Partai Nasional Demokrat (NasDem) untuk diganti.
Desakan tersebut disampaikan pasca Partai NasDem mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.
"Kami meminta kepada Bapak Presiden untuk segera memberhentikan para menteri yang berasal dari Partai NasDem," tutur anggota relawan Jokowi, Fredi Moses Ulemlem, Senin (10/10/2022) dikutip dari Kompas.com.
Terdapat dua alasan yang melandasi agar Jokowi mencopot menteri dari Partai NasDem.
Pertama, dilakukannya deklarasi pengusungan Anies sebagai capres NasDem dilakukan di tengah duka pasca tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).
"Apa yang dilakukan oleh Partai NasDem sungguh membuat publik memanas bahkan Partai NasDem dianggap tidak memikirkan sama sekali kepentingan bangsa," jelas Fredi.
Kemudian, alasan kedua yakni Anies masih berstatus saksi terkait dugaan korupsi Formula E.
Fredi pun juga mengatakan agar Jokowi mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar segera menuntaskan dugaan korupsi tersebut.