Cerita Warga Saat Banjir Palembang, Terbangun Tengah Malam Hingga Banyak Motor Mogok

Banjir Palembang yang terjadi kemarin, Kamis (5/10/2022) menyisakan banyak cerita. Mulai dari warga yang harus begadang hingga terjebak kemacetan

Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel.com
Pengendara saat melintasi jalan Sapta Marga Palembang yang terendam air hingg sebatas dada orang dewasa 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Banjir Palembang yang terjadi kemarin, Kamis (5/10/2022) menyisakan banyak cerita. Mulai dari warga yang harus begadang hingga terjebak kemacetan hingga berjam-jam.

Di daerah jalan R Sukamto Kecamatan Kemuning yang merupakan daerah langganan banjir, rumah warga sudah terendam banjir sejak pukul 23.00 WIB.

Mustofa warga RT 29 RW 01 ini mengaku air masuk sekitar pukul 23.00 wib.

"Padahal tadi sudah tertidur jam 9 (malam). Bangun karena tetangga bilang banjir," ujarnya.

Ia pun langsung bangun dan air sudah masuk di bagian dapur rumahnya.

"Perlahan air masuk dan langsung seketika penuh didalam rumah," ujarnya.

Kata dia, air tersebut sudah masuk hingga selutut orang dewasa.

"Memang di sini langganan banjir," ungkap dia.

Desi merupakan warga lorong Cendana jalan Pipa Reja rumahnya terendam banjir setinggi paha orang dewasa, yang menyebabkan satu keluarga harus rela tidur ukuran sepetak di lantai 2, baru pertama banjir sebesar ini.

Ibu yang memiliki 4 orang anak menceritakan sejak semalam, Rabu (5/10/2022) hujan deras daerah sini dan sekitaran kota Palembang. Sekitar jam 11 malam air sudah mulai masuk ke dalam rumah.

Yang dimana rumah Desi di bagian depan telah membuat pembatasan tinggi dengan semen dan berwarna biru yang setinggi lutut orang dewasa.

"Semalam itu sekitar jam 10 baru mulai hujan deras, akan tetapi masuk ke dalam rumah itu kira-kira jam 11 malam. Masuk nya dari depan rumah. Dan ini pertama kali banjir sampai masuk rumah, biasanya memang sering banjir, tapi tidak masuk ke dalam rumah seperti sekarang ini" ujar Desi wanita berusia 43 tahun, Kamis (6/10/2022).

Desi juga menyebutkan ketika hujan masuk ke dalam rumah nya yang mengakibatkan barang-barang menjadi rusak seperti kasur, kulkas konslet, kursi basah, lemari basah, pakaian di dalam lemari basah dan lainnya. Desi dan satu keluarganya tidak bisa tidur karena harus menyelamatkan barang berharga yang berada di lantai satu.

"Jadi di lantai satu ini di isi air banjir setinggi lutut saya. Sehingga saya dan anak-anak tidur di lantai dua dengan ukuran sepetak sekitar 3x3 meter," ujarnya yang tidur bersama 4 orang dewasa dan satu bayi.

Ia juga bingung mau tidur di mana lagi jadi terpaksa himpit-himpitan tidur nya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved