Harga Karet Palembang
Berharap Harga Karet Membaik, Petani di Ogan Ilir Sudah Dua Hari Absen Menyadap
Petani karet di Kecamatan Tanjung Batu Ogan ilir mengaku sudah dua hari petani absen menyadap karet.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Hujan dengan intensitas cukup tinggi mengguyur wilayah Ogan Ilir dan sekitarnya sejak dua hari terakhir.
Hujan terjadi pada waktu petang, malam, bahkan hingga pagi hari.
Situasi ini berdampak pada aktivitas penyadapan karet di beberapa tempat di Ogan Ilir.
Seperti di wilayah Kecamatan Tanjung Batu, sudah dua hari petani absen menyadap karet.
"Sulit, tidak bisa nyadap karet kalau getah bercampur air," kata Aguk, seorang petani di Tanjung Batu, Kamis (6/10/2022).
Di luar hal tersebut, kata Aguk, dia dan beberapa petani di wilayah tempat tinggalnya biasa menyadap karet sebelum matahari terbit.
Sementara hujan deras saat dini hari, tak memungkinkan bagi dirinya untuk keluar rumah.
"Ya memang kalau hujan, jangankan saat hari gelap, siang bolong saja tidak bisa nyadap," ujarnya.
Petani karet lainnya asal Kecamatan Muara Kuang mengungkapkan, hujan dengan intensitas tinggi juga menghambat aktivitas mereka.
Ujang, salah seorang petani menjelaskan, pohon karet harus dalam keadaan kering.
"Agar getah sadapan dari kulit batang tidak meluber dari alur yang sudah dibuat," jelas Ujang.
"Dan juga kalau batang karet basah, cairan getah karet tidak merembes keluar dari alur itu tadi," jelasnya lagi.
Baca juga: Harga Karet Palembang: Harga Karet Hari Ini Turun Tipis Dampak Menguatnya Nilai Tukar Rupiah
Sementara harga karet di Muara Kuang pada pekan ini berkisar antara Rp 6.500 hingga Rp 6.900 per kilogram.
Ujang berharap situasi dan kondisi segera membaik sehingga harga karet dapat terdongkrak.
"Harga karet yang hampir 100 persen (kadar kering karet) sekarang ini Rp 6.500. Ada yang bilang bakal turun lagi minggu depan, tapi entahlah," kata Ujang.