Kerusuhan Arema Vs Persebaya
Dilarang FIFA, 18 Polisi Diperiksa Usai Tembakan Gas Air Mata Kerusuhan Kanjuruhan Malang, Nasibnya
Akibat penembakan gas air mata di Kerusuhan Kanjuruhan Malang, mengakibatkan ada 125 orang yang meninggal dunia.
TRIBUNSUMSEL.COM - Penggunaan gas air mata sudah dilarang dalam pengamanan sebuah pertandingan sepakbola.
Namun, penggunaan gas air mata ini digunakan saat terjadi kerusuhan di Kanjuruhan Malang.
Akibat penembakan gas air mata di Kerusuhan Kanjuruhan Malang, mengakibatkan ada 125 orang yang meninggal dunia.
Meski begitu, teka-teki siapa yang memberikan perintah menembak gas air mata di tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, masih menjadi misteri.
Akibat kejadian itu, 125 orang dinyatakan meninggal dunia.
Menanggapi hal itu, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan pihaknya masih mendalami terkait kasus tragedi Stadion Kanjuruhan.
Pihak internal juga tengah memeriksa 18 orang polisi terkait kasus tersebut.
Ia menuturkan bahwa polisi yang diperiksa mulai dari level perwira tinggi, perwira menengah hingga anggota yang mengamankan Stadion Kanjuruhan. Mereka diperiksa terkait manajemen pengamanan di lapangan.
"Ya, saya ulangi lagi ya. Saat ini sedang dimintai keterangan atau didalami di level managerial pengamanan di lapangan. Itu dulu, biar tim bekerja dulu dan jangan terburu buru. Asas kehati-hatian kemudian ketelitian kemudian kecermatan juga menjdi standar dari tim ini," kata Dedi dalam konferensi pers di Malang, Senin (3/10/2022).
Dedi kemudian menjawab pertanyaan awak media soal aturan FIFA yang melarang penggunaan gas air mata di dalam stadion.
Menurutnya, hal tersebut juga masuk ke dalam materi yang diaudit oleh internal Polri.
"Semua standar operasional prosedur. Demikian juga statuta dan regulasi yang ada bagian daripada materi yang diaudit oleh tim. Sabar dulu ya. Saya juga berterima kasih kepada temen-temen media yang terus mengawal proses ini. Nantijya Insya Allah akan saya sampaikan setelah tim bekerja sesuai dengan parsial-parsialnya. Hari ini meriksa besok hasilnya seperti apa saya juga update kepada temen temen," pungkasnya.

Baca juga: 125 Ahli Waris Korban Kerusuhan Kanjuruhan Malang Dapat Santunan Dari Kemensos, Sebut Bencana Sosial
Baca juga: Denny Siregar Komentari Duka Arema FC Pasca Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Ratusan Meninggal
Sebelumnya, kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang antara suporter dengan aparat, memakan korban jiwa hingga lebih dari 100 orang. Kerusuhan terjadi usai Arema FC takluk 3-2 dari sang tamu Persebaya Surabaya, Sabtu (1/9/2022) malam.
Setelah itu terlihat suporter mulai masuk ke area lapangan dan dihadang oleh aparat keamanan. Hingga pagi tadi korban meninggal dunia mencapai 129 orang.
Kerusuhan terjadi akibat ribuan dari suporter Aremania turun ke lapangan, begitu di lapangan mereka mendapatkan hadangan dari aparat yang berjaga.