Berita Muratara

Dinkes Ungkap Penyebab Keracunan Puluhan Pekerja Perusahaan Batubara di Muratara

Dinas Kesehatan Muratara mengungkap penyebab keracunan Puluhan Pekerja Perusahaan Batubara di Muratara,Selasa (6/9/2022) lalu

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/RAHMAT
Pekerja perusahaan tambang batubara yang keracunan makanan saat dirawat di Puskesmas Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, Selasa (6/9/2022) lalu. Mereka kini telah sehat dan sudah bekerja kembali seperti biasanya. 

Sementara itu, puluhan pekerja yang keracunan bakteri E. coli tersebut dibawah naungan PT Bintang Sukses Energi (BSE) yang merupakan subkontraktor dari PT Barasentosa Lestari (BSL). 

Perwakilan perusahaan induk PT BSL, Kawali mengaku belum bisa memberikan penjelasan mengenai hasil laboratorium sampel minuman yang positif terkontaminasi bakteri E. coli tersebut. 

"Saya belum dapat info apa-apa. Dinas Kesehatan juga belum memberikan pemberitahuan ke kami. Jadi tidak ada komentar," kata Kawali dimintai tanggapan melalui WhatsApp. 

 

44 Pekerja Keracunan


Diberitakan TribunSumsel.com sebelumnya, ada puluhan warga yang mendatangi Puskesmas Bingin Teluk dan Puskesmas Pauh melapor mengalami gejala yang mengarah pada dugaan keracunan makanan. 

"Tidak ada korban jiwa, namun ada 44 orang dirawat, terbagi di Puskesmas Bingin Teluk 30 orang, dan Puskesmas Pauh 14 orang," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Muratara, Tasman Majid. 

Sebanyak 44 orang tersebut merasakan gejala yang rata-rata hampir sama seperti buang air besar (BAB) cair, mual-muntah, kepala pusing, sakit perut, hingga demam.

Puluhan pekerja tersebut mengaku sebenarnya mengalami keluhan mengarah pada keracunan makanan sejak hari Minggu (4/9/2022).

Baca juga: Aroma Politik Uang di Pilkades Muratara 2022 Mulai Tercium, Warga Gelar Demo

Mereka mulai masuk Puskesmas Pauh pada hari Minggu pukul 19.30 WIB, sedangkan yang masuk Puskesmas Bingin Teluk pada pukul 20.15 WIB.

"Pertama kali masuk Puskesmas Pauh 14 orang. Kalau masuk Puskesmas Bingin Teluk awalnya 15 orang, terus bertambah sampai 30 orang," ujar Tasman. 

Berdasarkan keterangan dari para pasien menyebutkan bahwa mereka sebelum mengalami gejala mengkonsumsi makanan dari catering yang biasa dimakan sehari-hari. 

"Makanan catering mereka hari itu biasa, seperti hari-hari biasanya. Ada nasi, ikan goreng sambal, ayam soto, dan sambal jengkol," ungkap Tasman.
 
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved