Berita Pilpres 2024
Partai Gerindra Disebut Bakal Terbelah Usai Sandiaga Uno Ngaku Siap Jadi Capres di Pilpres 2024
Sandiaga Uno menyatakan siap maju Pilpres 2024, pada Selasa (30/8/2022) lalu. Namun terkait pasangan, Sandiaga Uno menyerahkannya ke pilihan partai.
TRIBUNSUMSEL.COM - Ajang pemilihan presiden (Pilpres) baru bakal digelar pada tahun 2024 mendatang.
Sejumlah tokoh disebut bakal maju pada ajang Pilpres 2024 tersebut.
Kini, salah satu nama yang disebut bakal maju di Pilpres 2024 ialah Sandiaga Uno.
Yang terbaru, Pengamat politik Agung Baskoro berbicara soal potensi keterbelahan internal Partai Gerindra, menyusul pernyataan Sandiaga Uno yang siap menjadi calon presiden (capres).
Seperti diketahui, Sandiaga Uno menyatakan siap maju Pilpres 2024, pada Selasa (30/8/2022) lalu. Namun terkait pasangan, Sandiaga Uno menyerahkannya ke pilihan partai.
“Dampaknya lebih ke internal partai soal hubungan antar kader dan massa partai yang mungkin terbelah,” kata Agung Baskoro kepada Tribunnews.com, Jumat (2/9/2022).
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis ini menjelaskan potensi keterbelahan itu mengingat pada Pilpres 2019 maupun Pilgub 2017, Sandiaga memberikan dampak positif ke Partai Gerindra.
Namun, Agung mengatakan potensi keterbelahan ini pun masih perlu dilihat lebih jauh.
Hal itu sebagaimana melihat pergerakan politik dari partai lain seperti Ganjar Pranowo dari PDIP dengan Puan Maharani.
“Keterbelahan gerindra saat Sandi jadi maju perlu diukur, sebagaimana ketika puan dan ganjar maju bersamaan lewat partai yang berbeda,” ujarnya.
Baca juga: Tak Pernah Berkomentar Kini Ridwan Kamil Akhirnya Angkat Bicara Peluang Dirinya Maju di Pilpres 2024
Baca juga: Ternyata Relawan Jokowi Lebih Pilih Sandiaga Uno Ketimbang Ganjar Pranowo Maju di Pilpres 2024
Agung pun lantas mengibaratkan peristiwa seperti ini biasa terjadi di dunia politik, sebagaimana ketika Konvensi Partai Golkar pada 2004 silam yang dimenangkan oleh Wiranto.
Wiranto kala itu menjadi calon presiden setelah mengalahkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Akbar Tandjung dalam pemilihan putaran kedua yang berlangsung di Jakarta Convention Centre, Jakarta Pusat, Rabu (21/4/2004) dini hari.
Wiranto tercatat meraih 315 suara, sedangkan Akbar Tandjung hanya 227 suara.
Kemenangan ini sekaligus mengukuhkan Wiranto sebagai capres dari Partai Golkar dalam Pemilihan Presiden kala itu.
“Namun Jusuf Kalla yang juga kader golkar maju bersama SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) berhadapan dengan Wiranto-Salahuddin Wahid,” kata Agung.