Berita Palembang
HOAX BRI Biaya Administrasi Naik Jadi Rp 150 Ribu per Bulan, Pesan Menyebar di WhatsApp
Hoax BRI biaya administrasi naik menjadi Rp 150 ribu per bulan dari sebelumnya Rp 6.500 per bulan. Pesan menyebar berantai lewat WhatsApp.
Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Hoax BRI biaya administrasi menjadi Rp 150 ribu per bulan dari sebelumnya Rp 6.500 per bulan.
Nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dibuat resah oleh pesan berantai yang ternyata hoax. Dalam pesan memuat BRI mengenakan biaya administrasi Rp 150 ribu.
Pesan hoax BRI biaya administrasi naik jadi Rp 150 ribu ini disebarkan oleh oknum tidak bertanggungjawab melalui pesan whatsapp dengan akun bisnis yang memberikan informasi tidak benar terkait perubahan tarif administrasi bank plat merah tersebut.
Dalam pesan berantai itu berisi rincian perubahan biaya transaksi BRI menjadi Rp 150 ribu perbulan dari semula setiap transaksi dikenakan tarif Rp 6500.
"Biaya adminitrasi ATM BRI tidak lagi dikenakan Rp 6.500 per transaksi, melainkan Rp 150.000 per bulan untuk transaksi tak terbatas alias unlimited," bunyi pesan itu yang diterima salah satu nasabah BRI Lena, Jumat (18/6/2022).
Lena dibuat bingung apakah pesan itu benar asli dari BRI atau pesan palsu dengan modus aksi kejahatan. Sebab saat pesan tersebut dibalas dengan ancaman akan melaporkan akun tersebut karena dianggap palsu justru akun tersebut merespon dengan mengatakan akan langsung mendebet dana nasabah otomatis enam bulan sekaligus jika tidak melakukan konfirmasi pada link yang dikirim oleh nomor telpon yang mengatasnamakan layanan BRI tersebut.
Baca juga: Harga Sawit Palembang: Periode 2 Agustus 2022, Harga TBS Sumsel Rp 2.189,82 per Kg
"Jika nasabah tidak konfirmasi di sistem otomatis setuju dengan tarif baru Rp 150 ribu per bulan enam bulan atau debit otomatis Rp 900 ribu di rekening yang terdaftar," jawab nomor tersebut.
Pesan itu membuat penerima whatsapp dilema karena menitik beratkan jika pesan tidak dibalas berarti nasabah setuju dengan perubahan biaya transaksi yang baru tersebut yang otomatis akan didebet dari rekening nasabah.
Bagi sebagain orang biaya transaksi Rp 150 ribu termasuk besar. Apalagi jika jarang melakukan transaksi sehingga sangat merugikan nasabah.
Terkait dengan beredarnya informasi yang disebarkan oleh oknum tidak bertanggungjawab tersebut, Regional CEO Bank BRI Palembang Wahyudi Darmawan mengatakan BRI terus menerus mengedukasi nasabahnya agar tidak mudah percaya dengan pesan yang mengatasnamakan BRI melalui laman atau tautan palsu.
Masyarakat juga harus ingat dan mencatat nomor call center atau media sosial dan layanan BRI yang asli agar tidak tertipu.
"Iya pesan itu hoax sehingga kerap kita edukasi nasabah agar jangan tertipu," ujar Wahyudi, Jumat (18/8/2022).
Oknum tidak bertanggung jawab biasanya menggunakan modus social engineering yang memanfaatkan kelengahan nasabah sehingga nasabah mengklik link laman website palsu, mobile apps palsu yang dikirim oleh oknum tidak bertanggung jawab tersebut.
Karena kelengahan tadi kemudian nasabah mengisi data pribadi pada link yang telah diberikan sehingga data itulah kemudian dicuri dan dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab tersebut melakukan pencurian data dan dana nasabah.
Wahyudi menegaskan BRI hanya menggunakan saluran resmi sebagai media komunikasi, yang dapat diakses melalui laman web www.bri.co.id, Instagram @bankbri_id, Twitter bankbri_id, Facebook Bank BRI, dan YouTube Bank BRI. Selain ini dipastikan palsu.