Berita Nasional
Kejamnya Ferdy Sambo, Sudah Habisi Brigadir J, ATM Milik Yosua Ikut Dikuras, Total Rp 200 Juta
Dugaan Ferdy Sambo dkk mencuri uang Rp 200 Juta milik Brigadir J alias brigadir Yosua mencuat ke publik.
Adapun dalam kasus pembunuhan terhadap Brigadir J, Timsus Polri telah menetapkan empat orang sebagai tersangka.
Mereka antara yakni Irjen Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal (RR) dan Kuat Maruf yang merupakan warga sipil.
Atas perbuatannya, keempat tersangka disangkakan dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup.
Ferdy Sambo Dinilai Bodoh
Motif Ferdy Sambo membunuh Brigadir J alias Yosua disebut lantaran ada tindakan melukai harkat martabat keluarganya.
Hal tersebut diduga menyinggung soal dugaan pelecehan dilakukan Brigadir J terharap Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo.
Namun pernyataan Ferdy Sambo tersebut memunculkan kejanggalan baru di kalangan masyarakat Indonesia.
Baca juga: POTRET I Dewa Ayu Firsty Meita Dewanggi Pembawa Baki Bendera HUT ke 77 RI di Istana Negara
Melansir dari kompas tv, Selasa (16/8/2022) Kamaruddin Simanjuntak selaku pengacara keluarga brigadir J memberikan sorotan keras.
Secara tegas, Kamaruddin Simanjuntak menilai bodoh Irjen Ferdy Sambo.
Pasalnya, masih mengizinkan istrinya atau Putri Candrawathi dikawal oleh ajudannya atau Brigadir J yang dianggap telah melakukan pelecehan seksual.
Demikian Kamaruddin Simanjuntak dalam keterangannya di Program Aiman, Senin (15/8/2022).

“Adalah suami yang bodoh apabila istrinya, misalkan, sudah dilecehkan oleh ajudan dan atau sudah mau dibunuh oleh ajudan tetapi ajudan yang diduga melecehkan itu dan atau mau membunuh istrinya itu masih diberi kesempatan dikawal dari Magelang ke Jakarta,” ucap Kamaruddin.
Kamaruddin Simanjuntak menduga, motif pembunuhan Brigadir J adalah karena dendam.
“Dugaan kenapa dia, Brigadir Yosua dibunuh motifnya adalah dendam untuk Irjen Ferdy Sambo,” ujar Kamaruddin.
Sementara itu, kata Kamaruddin, ia menduga ada rasa iri dan dengki di kalangan ajudan terhadap Brigadir J.