Berita Nasional

'Saya Dapat Bocoran', Mahfud MD Akhirnya Bicara Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J, Perselingkuhan?

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengklaim ada tiga dugaan motif terkait pembunuhan terhadap Brigadir Nofri

Editor: Moch Krisna
Tribunnewswiki/IST Kolase
Mahfud MD Sudah Dapat Bocoran Motif Irjen Ferdy Sambo Lakukan Pembunuhan ke Brigadir J 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Menko Polhukam Mahfud MD kembali bicara soal motif Irjen Ferdy Sambo bunuh Brigadir J.

Mahfud MD mengkalim ada tiga dugaan motif terkait pembunuhan brigadir J tersebut.

Dugaan motif tersebut, diakui Mahfud MD berbeda dengan spekualasi yang beredar di publik.

Baca juga: Keluarga Brigadir J Masih Tunggu Motif Pembunuhan Serta Pengakuan Istri Sambo : Bu Putri Jujurlah

"Saya dapat bocoran. Tapi kan tidak boleh saya ngatakan yang begitu-begitu (motif). Biar dikonstruksi dulu."

"Dapat hal-hal yang mungkin tidak pernah muncul di publik dari Komnas HAM, dari LPSK, dari orang-perorangan, dari senior Polri, (senior) tentara dan sebagainya," katanya pada Satu Meja di YouTube Kompas TV melansir Tribunnews, Kamis (11/8/2022).

Adapun Mahfud MD mengaku bertemu dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menghadiri resepsi pernikahan putri dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Diyakini Mahfud MD penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir J akan tuntas seperti kasus mutilasi Ryan Jombang, Selasa(9/8/2022).
Diyakini Mahfud MD penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir J akan tuntas seperti kasus mutilasi Ryan Jombang, Selasa(9/8/2022). (Kolase Tribunnews)

Pada pertemuan itu, Mahfud mengatakan dirinya berkoordinasi dengan Listyo Sigit terkait kasus tewasnya Brigadir J.

"Ketika Anies mantu, saya datang dia (Jenderal Listyo) datang. Lalu duduk berdua. Gimana ini, koordinasi di situ," tuturnya.

Lebih lanjut, Mahfud MD menyampaikan spekulasi motif yang beredar di masyarakat terkait kasus ini yang sebelumnya dirinya sebut hanya berlaku dikonsumsi oleh orang dewasa.

Pertama yaitu adanya pelecehan seksual.

Baca juga: Tuntut Ferdy Sambo Jujur, Istri Brigjen Hendra Kurniawan Minta Nama Baik Dipulihkan, Bukan Jabatan

"Pelecehan itu apa sih. Apakah membuka baju atau apa? Itu kan untuk orang dewasa," jelasnya.

Kemudian motif kedua adalah perselingkuhan empat segi.

Terakhir, katanya, adalah motif pemerkosaan sehingga Brigadir J ditembak.

"Itu kan sensitif," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.

Hanya saja, Mahfud meminta agar masyarakat bersabar terkait motif sebenarnya yang akan diumumkan oleh Polri dan dibuka di pengadilan.

"Nanti polisi yang membuka ke publik lalu dibuka di pengadilan, oleh jaksa. Kalau tanya ke saya nanti malah salah," katanya.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Mahfud MD mengatakan motif mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo memerintahkan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E untuk menembak Brigadir J dianggap sensitif.

Mahfud menganggap motif pembunuhan kepada Brigadir J hanya dapat didengar oleh orang dewasa.

"Soal motif, biar nanti dikonstruksi hukumnya karena itu sensitif, mungkin hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa."

"Biar nanti dikonstruksi oleh polisi, apa sih motifnya, kan sudah banyak di tengah masyarakat," ujarnya pada Selasa (9/8/2022).

KPK pun dibuat mati kutu alias tak berkutik oleh Irjen Ferdy Sambo yang saat itu mempunyai kekuasaan penuh menjadi Kadiv Propam.
KPK pun dibuat mati kutu alias tak berkutik oleh Irjen Ferdy Sambo yang saat itu mempunyai kekuasaan penuh menjadi Kadiv Propam. (ist)

Feeling Keluarga Soal Motif Pembunuhan Brigadir J

Bibi Brigadir J, Roslin Simanjuntak dengan tegas membantah adanya pelecehan yang dilakukan keponakannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat kepada istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Roslin menegaskan bahwa ia dan keluarga sangat mengetahui sifat dari Brigadir J.

Sehingga pihak keluarga merasa, Brigadir J tidak akan melakukan pelecehan tersebut kepada istri atasannya sendiri.

"Dari awal kami membantah anak kami (Brigadir J) adalah orang yang melakukan pelecehan. Karena kami tahu sifat anak kami."

Baca juga: Seali Syah Istri Brigjen Hendra Kurniawan Minta Ferdy Sambo Klarifikasi Nasib Polisi Korban Skenario

"Justru saat dibilang anak kami melakukan pelecehan, jiwa kami semakin memberontak," kata Roslin dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (10/8/2022).

Lebih lanjut Roslin mengungkapkan, sejak kecil Brigadir J dikenal sebagai sosok yang penyayang.

Keluarga Brigadir J turut bereaksi saat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkap Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka utama tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
Keluarga Brigadir J turut bereaksi saat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkap Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka utama tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat. (Tribunnews.com)

Oleh karena itu, Roslin menduga alasan ditembaknya Brigadir J ini bukan karena almarhum melakukan pelecehan.

Namun karena Brigadir J berusaha melindungi Putri Candrawathi.

"Kami tahu sifat anak kami dari kecil ini penyayang. Secara pribadi kami merasa almarhum ini karena melindungi Ibu Putri, makanya nyawanya jadi hilang," ungkap Roslin.

Sementara itu, Kesedihan masih dirasakan oleh keluarga besar Brigadir J.

Meski sudah menetapkan Bharada E tersangka pembunuhan, nyatanya pihak keluarga masih ingin mendengar kejujuran istri Irjen Ferdy Sambo terkait tewasnya Brigadir J

Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, diminta berkata jujur mengenai kasus kematian Brigadir Pol Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Pesan itu disampaikan bibi Brigadir J, Roslin Emika, melalui KOMPAS TV.

“Aku ada satu pesan sama Ibu Putri yang ada di TKP (tempat kejadian perkara, red),” kata Roslin kepada jurnalis KOMPAS TV, Suci Anissa, Kamis (4/8/2022).

“Tolong lah bu Putri berkata jujur siapa-siapa saja pelaku yang melakukan penganiayaan yang sadis buat anak kami almarhum Yoshua.”

Baca juga: Ferdy Sambo Tersangka Disebut Habib Bahar Bin Smith Kena Karma Kasus KM 50, Ini Balasan dari Tuhan

Menurut Roslin, tidak mungkin pelaku penganiayaan Brigadir J hanya satu orang.

Ia pun meminta penyidik bisa lebih teliti untuk mengungkap secara jelas siapa saja pelaku di balik tewasnya sang keponakan tercinta.

“Enggak satu orang pelakunya, jadi kami mohon untuk penyidik untuk sungguh-sungguh mereka melakukan penyidikan dengan baik dan transparan,” pintanya.

Namun dalam kesempatan terpisah, kuasa hukum Putri Candrawathi, Arman Hanis, menolak jika kliennya diperiksa berulang-ulang untuk dugaan pelecehan seksual yang dialaminya.

Dalam pernyataannya, Arman menyampaikan, hingga saat ini Putri sudah tiga kali menjalani proses pemeriksaan oleh penyidik Polri.

Bharada E usai dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022).
Bharada E usai dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Selama tiga kali penyidikan yang dijalani, Arman mengatakan kondisi kliennya terganggu dan menurun.

“Kekerasan seksual ini tidak dilakukan berulang-ulang, karena akan mengingat terus kejadian yang dialami oleh korban,” kata Arman.

“Inilah yang akan kami komunikasikan dengan penyidik.”

Sebab, Arman menyampaikan, sesuai Undang-Undang Kekerasan Seksual, proses meminta keterangan boleh dilakukan perekaman agar tidak terjadi pengulangan yang mengakibatkan trauma.

“Ini sudah tiga kali pemeriksaan yang sudah dialami oleh klien kami. Setiap pemeriksaan itu, saya melihat sendiri selalu langsung down, selalu langsung turun kondisinya.”ujarnya.

(*)

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved