Augie Bunyamin Ditangkap Polda Sumsel
Augie Bunyamin Ditangkap Polda Sumsel, Pj Bupati Muba Pastikan Tak Ganggu Kinerja PT MEP
Augie Bunyamin ditangkap Polda Sumsel, politisi yang sekarang menjabat Direktur PT Muba Elektrik Power (MEP) salah satu BUMD di Muba.
TRIBUNSUMSEL.COM, SEKAYU - Augie Bunyamin ditangkap Polda Sumsel, politisi yang sekarang menjabat Direktur PT Muba Elektrik Power (MEP) salah satu BUMD di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) diduga terlibat kasus korupsi Hotel Swarna Dwipa, Rabu (3/8/2022).
Pasca Augie Bunyamin ditangkap dan ditahan Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumsel, Pj Bupati Muba Apriyadi angkat bicara.
Menurut Apriyadi, memang benar saat ini Augie Bunyamin masih aktif sebagai Direktur PT Muba Elektrik Power (MEP). Setelah Augie Bunyamin ditangkap, Apriyadi menjamin kinerja PT MEP tetap berjalan sebagaimana mestinya.
"Tetap berjalan sebagaimana mestinya," kata Pj Bupati Muba Apriyadi.
Lanjutnya, untuk jabatan Direktur PT MEP sementara akan diisi oleh Komisaris. “Untuk sementara komisaris PT MEP akan menjalankan tugas sehari-hari sebagai direktur,”jelasnya.
Komisaris PT MEP Rusli, ketika dihubungi melalui jejaring pribadi Whatsapp menyebutkan kinerja tetap berjalan seperti biasa. "PT. MEP tetap berjalan seperti biasa," ujarnya singkat.

Perlu diketahui sebelumnya, Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumsel menangkap Augie Bunyamin politisi sekaligus mantan pengurus SFC ditangkap Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumsel, Rabu (3/8/2022).
Dari informasi beredar, Augie Bunyamin yang juga mantan Direktur salah satu hote di Sumsel ini ditangkap atas dugaan kasus korupsi pembangunan Hotel Swarna Dwipa.
Baca juga: BBPOM Palembang Sita Ribuan Kosmetik Berbahaya di Sumsel, Ini Daftar Kosmetik Disita
Sebelumnya, Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumsel menangkap politisi sekaligus mantan pengurus SFC, Augie Bunyamin. Saat ini yang bersangkutan sudah ditahan.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel Kombes Pol M Barly Ramadhany SIK membenarkan adanya penangkapan dan penahanan terhadap Augie Bunyamin.
"Ditahan sejak selasa," kata Barly saat dikonfirmasi, Rabu (3/8/2022) sore membenarkan Augie Bunyamin ditangkap dan ditahan di Polda Sumsel .
Namun Barly masih enggan menjelaskan secara rinci terkait kasus yang menjerat Augie Bunyamin.
Termasuk soal kabar beredar yang menyebut Augie Bunyamin ditahan atas dugaan kasus korupsi renovasi hotel Swarna Dwipa, Barly juga masih enggan memberi komentar lebih lanjut.
"Intinya yang bersangkutan sudah kita tahan dan saat ini masih menjalani pemeriksaan," ujarnya.
Sebelumnya, Augie Bunyamin politisi sekaligus mantan pengurus SFC ditangkap Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumsel, Rabu (3/8/2022).
Dari informasi beredar, Augie Bunyamin yang juga mantan Direktur Hotel Dwipa ini ditangkap atas dugaan kasus korupsi pembangunan Hotel Swarna Dwipa.
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi tak menampik adanya penangkapan terhadap Augie Bunyamin.
"Saat ini masih dilakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan dilakukan pengembangan," ujarnya, Rabu (3/8/2022).
Namun Supriadi mengetahui belum mendapat rinci kasus yang menjerat Augie Bunyamin.
"Saat ini yang bersangkutan sudah ditahan, kita masih tunggu keterangan resmi dari Ditreskrimsus Polda Sumsel," ujarnya.
Hotel Swarna Dwipa merupakan hotel milik Pemerintah Daerah Provinsi Sumsel. Hotel Swarna Dwipa berdekatan dengan beberapa tempat terkenal di Palembang, seperti Pedestrian Jalan Sudirman (1,8 km) dan Benteng Kuto Besak (2,7 km), Hotel Swarna Dwipa adalah destinasi yang sangat baik untuk turis.
Resepsionis 24 jam, layanan concierge, dan layanan kamar merupakan beberapa kenyamanan yang ditawarkan oleh hotel. Selain itu, Hotel Swarna Dwipa menawarkan kolam renang dan lounge, yang akan membuat kunjungan Anda ke Palembang semakin menyenangkan.
Pada saat di Palembang, coba kunjungi restoran yang dapat dicapai dengan berjalan kaki dari Hotel Swarna Dwipa, seperti River Side Restaurant (1,3 km), Mie Celor 26 Ilir H Syafe'i (0,3 km), dan Pempek & Es Kacang Vico (1,0 km).
Sejarah Hotel Swarna Dwipa
Hotel Swarna Dwipa yang terletak di Jalan Tasik yang berhadapan langsung dengan Kambang Iwak Besak dulunya bernama Hotel Bujis.
Hotel ini awalnya merupakan mess PT. Stanvac dengan ciri khas baling-baling pesawat terbang yang kemungkinan maksudnya untuk tempat menginap para pilot penerbang stanvac.
Kebersihan dan kesehatan sanitasi hotel “de Boer” selalu di jaga seperti melakukan voging atau penyemprotan anti nyamuk di halaman hotel per 2 kali sehari.
Hotel ini juga dekat dengan hotel smith atau Hotel Sehati yang juga tidak jauh dengan zwembad /kolam renang “Garuda” yang ada di Jalan Hangtuah, karena berhadapan dengan kambang iwak besak suasana asri dan udara yang segar dan saat sore menjelang, tanah lapang di dekat kambang iwak menjadi tempat anak-anak bermain bola atau permainan lainnya.
Tidak sembarang orang saat itu untuk melaksanakan acara di hotel tersebut, orang-orang yang sudah dicap sebagai orang kaya yang bisa. Tahun 1950 an saat nasionalisasi yang di canangkan oleh Bung Karno maka mess stanvac ini di ambil alih oleh Pemda menjadi Hotel Swarna Dwipa.
Baca berita lainnya langsung dari google news.