Berita Palembang

Pengumuman 6 Besar Calon Bawaslu Sumsel Belum Disampaikan, Ini Penjelasan Timsel

Pengumuman 6 Besar Calon Bawaslu Sumsel 2022 oleh Timsel dijadwalkan pada hari Selasa, (2/8/2022) namun hingga pukul 15.30 belum disampaikan

TRIBUNSUMSEL.COM/ARIEF
12 calon anggota Bawaslu Provinsi mengikuti pemeriksaan kesehatan di gedung Wisma Grand Kemala Komplek Pakri, Kecamatan Ilir Timur (II), Selasa (26/7/2022) lalu. Pengumuman 6 Besar Bawaslu Sumsel 2022 dijadwalkan hari Selasa, (2/8/2022) namun hingga pukul 15.30 WIB belum disampaikan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,--Pengumuman 6 Besar Calon Bawaslu Sumsel dijadwalkan hari Selasa, (2/8/2022) hingga pukul 15.30 WIB belum disampaikan Tim Seleksi (Timsel).

Hal itu membuat seleksi calon komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), periode 2022-2027 dibayangi isu tidak sedap.

Isu tidak sedap itu, diantaranya jika 3 nama yang akan mengisi komisioner Bawaslu Sumsel kedepan adalah titipan dari parpol besar yang ada. Ataupun kelompok organisasi yang ada.

Beberapa peserta sendiri menyangsikan jika hasil tes kesehatan dan wawancara oleh Timsel akan dilakukan transparan dan profesional.

Salah satu peserta sendiri menduga ada intervensi pihak terkait oknum legislatif, terhadap Bawaslu RI dan Timsel, sehingga ada tarik menarik siapa calon yang akan diloloskan.

"Sampai siang ini, pengumuman belum keluar, padahal pleno penetapan sudah dilakukan kemarin. Ada apa ini? harusnya on the track saja langsung diumumkan,"ujar salah satu peserta yang enggan ditulis namanya.

Ditambahkannya, dengan kondisi ini dikawatirkan akan berpengaruh terhadap hasil tes kesehatan, yang dilakukan RS Bhayangkara Polri dan penilaian wawancara yg dilakukan Timsel.

"Oleh karena itu, hasil seleksi ini harus dikawal juga oleh masyarakat dan  teman media massa di Sumsel," paparnya.

Hal senada diungkapkan mantan calon peserta yang sudah gugur 12 besar lalu, jika belum dikeluarkannya pengumuman 6 besar calon Bawaslu Sumsel itu sudah bukan barang baru.

Jika ada intervensi pihak- pihak tertentu untuk meloloskan titipannya.

"Memang kalau waktunya 2 Agustus itu sampai pukul 24.00 Wib, tapi kalau sudah diputuskan dan ada hasilnya kenapa ditunda- tunda. Kalau daerah lainnya sudah diumumkan enam besar," ujarnya.

Ia sendiri tak menampik jika ada tarik menarik dari orang berpengaruh, mungkin juga ada yang tidak puas. 

"Jadi sebelum diumumkan (6 besar) segala sesuatu, ada kemungkinan beruba dan menguap. Kalau menurut aku salah satunya karena kepentigan dari Ormas atau Parpol yang belum terakomodir, sehingga dengan segala cara mempengaruhi keputusan nanti," tandasnya.

Meski begitu, sejumlah kandidat lainnya juga ada yang mengaku optimis akan lolos 6 besar nantinya.

"InsyaAllah tidak ada halangan masuk enam besar, " singkatnya.

Pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Febrian, tak menampik berdasarkan pengalamannya, kalau ada unsur "titipan" berupa penekan dari luar atau ekternal Timsel pasti ada, baik level daerah maupun nasional termasuk dari peserta itu sendiri. 

"Persoalannya apakah Timsel itu mampu melewati proses seleksi secara baik itu akan dilihat, dari integritas dan kemampuan Timsel dalam proses penyeleksian, itu penting. Karena pasti banyak pihak yang akan mempengaruhi Timsel dengan memasukkan orang-orangnya dalam tanda kutip, dalam arti berapliasi atau memiliki kepentingan tertentu," ujarnya

"Dengan pengalaman yang ia alami, yang paling harus diperhatikan putusan Timsel kedepan secara transparan dilakukan seluruh anggota, sekretaris maupun ketua. Bisa saja anggota melakukan manuver diluar prosedur keputusan bersama Timsel dan hilangkanlah kepentingan itu," paparnya.

Dilanjutkan Dekan Fakultas Hukum Unsri ini, kerawan adanya manuver pihak- pihak tertentu untuk lolos, biasanya mulai dari bawah hingga keatas, dengan proses memasukkan calon kompeten dan dianggap hal lumrah lah itu.

"Artinya, tetap dilakukan seperti biasa hingga pusat,  kalau enam  besar saja sampaikan ke pusat belum jadi dan tetap melibatkan pusat, padahal harusnya tidak ada kepentingan kalau semua dilakukan baik," tukasnya.

Febrian berharap kalau berbicara soal kualitas Demokrasi yang berkualitas kedepan mau tidak mau, Timsel juga harus baik menyeleksi.

"Dimana dalam beberapa tahun terakhir, kualitas penyelenggara menurun, yang ini jelas memprihatinkan, jasi baiknya Timselnya berkualitas dan produk yang dihasilkan juga berkualitas, kita berharap seperti itu nantinya," tambah Febrian.

Sementara Ketua Timsel Bawaslu Sumsel Dr Zakaria Wahab memastikan seleksi komisioner Bawaslu Sumsel dilaksanakan transparan dan profesional.

Diakui Zakaria, dari 12 peserta yang mengikuti tahapan tes kesehatan dan wawancara akan segera diumumkan 6 besar dihari ini juga, dan pihaknya memiliki waktu hingga pukul 24.00 Wib.

"Kan masih ada waktu mengumumkannya, jadi sabar saja dan ini penting sekali," ungkapnya.

Dijelaskan Dosen Unsri ini, jika adanya suara- suara tak puas itu biasa dan pihaknya memastikan tidak ada intervensi pihak luar.

"Boleh saja beropini peserta yang ada, tapi kami bekerja profesional dan bekerja sesuai aturan. Malam ini kita umumkan enam besar dan tanggal 9 Agustus kita bawa ke Bawaslu RI," bebernya.

Baca juga: Umrah Langsung Palembang Jeddah Dibuka Mulai 17 Agustus, Naik Maskapai Lion Air

Zakaria pun mengungkapkan jika pihaknya telah masukan dari masyarakat terkait rekam jejak calon yang ada, dan sudah mengklarifikasi ke yang bersangkutan.

"Sudah kita klarifikasi dengan calon yang ada, dan telah dijawab penolakan mereka, yang sebagian soal masalah sen (duit) inilah dan telah dibantah, tapi kita punya pertimbangan," tegasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved