Berita Palembang
Zero Waste Palembang Bagi-bagi 1.000 Sabun ke Santri Duafa, Olahan dari Minyak Jelantah
Zero waste Palembang bagi-bagi 1.000 batang sabun kepada santri duafa yang merupakan olahan dari minyak jelantah.
Penulis: Widya Tri Santi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sebagian besar masyarakat masih membuang limbah minyak jelantah. Parahnya minyak sisa penggorengan ini dibuang ke saluran pembungan.
Minyak jelantah yang dibuang di saluran pembuangan ini akan mencemari lingkungan.
Padahal minyak jelantah ini masih tetap memiliki nilai ekonomis. Di antaranya bisa dibuat menjadi sabun cuci tangan.
Mengedukasi masyarakat perihal manfaat limbah minyak jelantah, Zero Waste Palembang dan PPPA Daarul Qur'an Palembang berkolaborasi bersama YBM PLN, Leanpuri Center, Dekan FMIPA Unsri, dan Apotek Amanah melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Kaffah Al-Mundzirin Palembang.
Karena memang di Ponpes Kaffah Al-Mundzirin Palembang beralamat di Jl Lemak Murni cukup banyak potensi minyak jelantah yang bisa dimanfaatkan.
CEO Zero Waste Palembang Siti Rakhmi Afriani mengatakan, berawal bercerita bersama Daarul Qur'an Palembang yang mempunyai binaan Ponpes Kaffah Al-Mundzirin yang mempunyai masalah kulit dan limbahnya masih dibuang di saluran.
"Dari hal itu saya, Daarul Qur'an Palembang dan teman-teman membantu ponpes tersebut untuk memanfaatkan limbah mntak jelantah yang bisa dijadikan sabun untuk mengatasi penyakit kulit pada santri," ucap Siti, Sabtu (30/7/2022).
Baca juga: Pasutri Jual Narkoba di Empat Lawang, Suami Kabur Tinggalkan Istri Saat Ditangkap Polisi
Siti menambahkan hari ini tepatnya Tahun Baru Islam ia dan seluruh komunitas yang mendukung memberikan edukasi dan memberikan secara langsung 1.000 sabun untuk santri dhuafa.
"Sekarang ini proses sabun dari minyak jelantah lagi di dalam proses izin dari BPOM, jadi belum bisa memasarkan sabun ini," ucapnya.
Dekan Fakultas Mipa Universitas Sriwijaya Palembang Prof Hermansyah mengatakan, kegiatan ini bentuk pengabdian Unsri kepada masyarakat. Salah satunya membagi ilmu kepada masyarakat bersama Zero Waste.
"Kita melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat terkait penyakit kulit, dan ada kaitannya dengan pembuatam sabun oleh Zero Waste untuk menjaga kebersihan dengan cuci tangan pakai sabun," ucap Prof Hermansyah.
Sabun yang dibuat menggunakan minyak jelantah, sebagai salah satu limbah atau bekas dari penggorengan.
Minyak goreng yang hanya dipakai 3 kali, tidak lebih karena bisa timbulkan penyakit karena ada kandungan minyak jenuhnya.
"Sehingga, hasil limbah itu sebaiknya dipakai untuk buat sabun. Bahan lain dengan soda api, jika mau harus dimodif dengan pewangi atau anti bacterial dan lain-lain," katanya.
Pembuatannya sangat mudah, sehingga dapat diajarkan pada santri di sini, bahan pun mudah di dapat.