Berita Muratara
Warga di Muratara Berlomba Tanam Sawit, Bupati Bayangkan Bila Tak Ada Lagi Petani Padi
Bupati Muratara, Devi Suhartoni mengatakan terus mengajak petani untuk berinovasi di bidang pertanian.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Masyarakat petani di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) berlomba-lomba ingin menanam kelapa sawit.
Tak hanya membuka lahan baru dari sebelumnya hutan belantara, banyak pula petani yang menebang pohon karetnya beralih ke sawit.
Itu tak lain karena termotivasi saat harga komoditi tersebut melambung tinggi nyaris Rp 4.000 per kg beberapa waktu lalu.
Saat itu, petani sawit di daerah ini banyak yang dikabarkan kaya mendadak karena membangun rumah atau membeli mobil mewah dari hasil panen.
Namun kini harga sawit anjlok, bahkan di bawah Rp 1.000 per kg hingga membuat petani mengeluh.
Bupati Muratara, Devi Suhartoni mengatakan terus mengajak petani untuk berinovasi di bidang pertanian.
Ia mengharapkan petani mengembangkan komoditi baru yang tidak sama dengan tanaman petani lainnya.
"Maka kita sekarang menggalakkan tanaman bawang merah, dan jagung juga, kalau padi memang terus kita tingkatkan," kata Devi, Rabu (27/7/2022).
Ia mengatakan, pemerintah daerah terus mendorong masyarakat untuk menjaga ketahanan pangan.
Ia tak bisa membayangkan ketika tidak ada lagi petani yang menanam padi di daerah ini, padahal beras merupakan bahan makanan pokok.
"Kalau semuanya menanam sawit, terus tidak ada lagi yang menanam padi, kita mau makan apa, mau makan sawit apa," tanya Devi.
Ia mengatakan peningkatan ketahanan pangan saat ini memang menjadi program yang tengah digalakkan pemerintah daerah Muratara.
Baca juga: Datangi DPRD Muratara, Sopir Pertanyakan Informasi Penutupan Pengangkutan Batubara
Itu juga, kata Devi, sebagai dukungan terhadap program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang dicanangkan Gubernur Herman Deru.
"Kita takut sekian tahun yang akan datang kita punya uang untuk beli beras, tapi tidak ada berasnya yang mau kita beli itu, karena tidak ada lagi orang menanam padi," katanya.
Ia mengajak masyarakat Muratara untuk bersama-sama meningkatkan ketahanan pangan dengan menggalakkan bertani.
"Tanah kita subur, kalau petani kita semangat, kita pemerintah juga semangat membantu," katanya.